TEMPO.CO, Jakarta -Kabar kabur harga BBM naik mencuat beberapa hari terakhir. Bahkan disebut-sebut diumumkan hari ini 1 September 2022. BBM bersubsidi yang bakal dinaikkan adalah solar selain pertalite. Minyak solar yang biasa untuk mesin kendaraan diesel ini saat ini berupa biosolar.
Biosolar merupakan bahan bakar ramah lingkungan. Ini salah satu nama produk bahan bakar yang dijual oleh Pertamina yang telah mengandung biodiesel 30 persen.
Biosolar termasuk Bahan Bakar Nabati (BBN) atau Biofuel, yaitu salah satu energi yang dihasilkan dari bahan baku bioenergi (energi terbarukan berbahan baku organik) melalui proses dan teknologi tertentu. Biosolar menjadi salah satu bahan bakar alternatif yang diproduksi dari minyak nabati yang berasal dari bermacam jenis biji-bijian.
Jenis-jenis Biosolar
1. Biosolar B20
Mengutip ebtke.esdm.go.id, B20 program Pemerintah yang mewajibkan pencampuran 20 persen Biodiesel dengan 80 persen bahan bakar minyak jenis Solar, yang menghasilkan produk Biosolar B20. Program ini diberlakukan sejak Januari 2016 sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain.
2. Biosolar B30
B30 program Pemerintah yang mewajibkan pencampuran 30 persen Biodiesel dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis Solar, yang menghasilkan produk Biosolar B30. Program ini diberlakukan Januari 2020 sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain.
3. Biosolar B100
B100 istilah untuk Biodiesel yang merupakan bahan bakar nabati untuk aplikasi mesin atau motor diesel berupa ester metil asam lemak (fatty acid methyl ester atau FAME) yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi.
Mengutip publikasi Biosolar, Keunggulan dan Kelemahannya , serta Kurangnya Sosialisasi dari Pertamina, transesterifikasi proses pemindahan alkohol dari ester, namun yang digunakan sebagai katalis (suatu zat yang digunakan untuk mempercepat laju reaksi) adalah alkohol atau methanol.
Pengendara motor antre membeli bahan bakar minyak (BBM) pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, Rabu, 31 Agustus 2022. Antrean di sejumlah SPBU di Surabaya tersebut terkait adanya rencana kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar. ANTARA/Didik Suhartono
Proses pembuatan Biodiesel umumnya menggunakan reaksi metanolisis(transesterifikasi dengan metanol) yaitu reaksi antara minyak nabati dengan metanol dibantu katalis basa (NaOH, KOH, atau sodium methylate) untuk menghasilkan campuran ester metil asam lemak dengan produk ikutan gliserol.
Selain Biodiesel, Pemerintah juga telah mengatur BBN jenis lainnya yakni Bioetanol yang dikenal dengan istilah E100 dan Minyak Nabati Murni atau O100.
Untuk pemakaiannya, Biodiesel dan Bioetanol akan dicampurkan dengan bahan bakar fosil pada persentase tertentu. Dalam hal ini, untuk Biodiesel dicampurkan dengan Solar, sedangkan Bioetanol dicampurkan dengan Bensin.
Demikian seluk-beluk biosolar, salah satu produk BUMN Pertamina. Biosolar “terseret” kabar harga BBM naik dalam sepekan terakhir.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Kabar Harga BBM Akan Naik, Pertamina Minta Masyarakat Tak Panic Buying: Stok Masih Cukup
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Recent Comments