Harga Bawang Putih Melesat, Satgas Pangan Singgung Penyimpangan BBM Subsidi


TEMPO.CO, Jakarta – Harga bawang putih mengalami kenaikan hingga Rp 36.170 per kilogram. Satgas Pangan Polri mengungkap penyebab naiknya harga komoditas tersebut.

Wakil Kepala Satgas Pangan Polri, Helfi Assegaf menyampaikan, salah satu penyebab mahalnya harga bawang putih adalah transportasi. Dia menilai, mahalnya biaya transportasi bisa membuat pengusaha atau pedagang bawang putih harus merogoh kocek lebih untuk biaya bahan bakar minyak atau BBM.

“Kenapa BBM-nya? BBM (subsidi) sudah tepat, tapi ada penyimpangan. Ada yang lari ke pengusaha tambang, ke perkebunan, sehingga di SPBU yang seharusnya untuk trasportir tapi karena langka dan harga naik, otomatis cost transportasi naik dan ini mempengaruhi HPP, harga produksi meningkat,” ujar Helfi dalam diskusi Carut Marut Tata Niaga Impor Bawang di Jakarta pada Kamis, 25 Mei 2023. 

Tak hanya transportasi darat, Helfi menilai transportasi laut juga berpengaruh karena kendala cuaca bisa mengganggu jalur pendistribusian. Hal tersebut banyak dirasakan para pelaku usaha di wilayah timur. 

“Produsen distribusi dari pusat kota ke Jayapura untuk distribusi ke daerah-daerah, wilayahnya sangat sulit sehingga market naik 3 kali lipat sampai 4 kali lipat di sana,” ungkap Helfi. 

Lebih lanjut, dia tak menampik penyebab harga bawang putih mahal secara umum adalah hukum ekonomi dimana ketika penawaran (supply) dan permintaan (demand) tidak berbanding lurus, berarti supply tersebut kurang dan harga cenderung meningkat karena demand tinggi. Hal tersebut berlaku sebaliknya.

Belum lagi, kata dia, ada dugaan penimbunan bawang putih yang dilakukan dalam proses distribusi. 

“Barang itu harusnya didistribusikan ke end user atau ke konsumen, ke distributor atau pedagang tapi malah ditimbun. Sehingga barang disatu tempat langka, karena langka barang naik,” jelas Helfi. 

Iklan

Oleh sebab itu, dia mengatakan semua pemangku kepentingan harus berkolaborasi menekan mahalnya harga bawang putih. 

Menurut dia, Satgas Pangan sudah bekerja keras mengawasi semua titik pendistribusian, mulai dari pengusaha, distributor hingga konsumen. Apalagi, impor yang dibutuhkan tidak sedikit, yakni ratusan ribu ton.

“Ini titik kerawanan yang harus diawasi, bukan hanya saya tapi juga KPPU dari hulu dan hilir. Bawang putih kebutuhan kita cukup besar, sedangkan produksi kita hanya 5 persen, sisanya impor,” tutur dia.

Menukil dari laman Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional bawang putih hari ini, 25 Mei 2023 adalah Rp 36.170 per kilogram.

Sementara harga bawang putih seminggu yang lalu pada 18 Mei 2023 adalah Rp 35.940 per kilogram. Sedangkan harga bawang putih dua pekan lalu pada 11 Mei 2023 adalah Rp 34.920 per kilogram.

Harga rata-rata nasional bawang putih pada tia minggu yang lalu, 4 Mei 2023 adalah Rp 33.390 per kilogram. Jika melihat data tersebut, terlihat ada kenaikan harga bawang putih setiap pekan.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »