SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Halal Travel 2.0, yang akan dimungkinkan oleh teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), dan realitas virtual (VR) teori Kant, diidentifikasi dalam penelitian GMTI 2021. Faktor utama yang dicatat adalah teknologi, aktivisme sosial, demografi, dan ekologi.
Wisata Halal 2.0
Tujuan wisata Halal nomor satu di dunia tetap Malaysia. Menurut MasterCard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022, negara ini sekali lagi menduduki puncak daftar teratas “Destinasi Ramah Muslim Tahun Ini (OIC)”
Saat kita terus pulih dari gangguan pandemi COVID-19, ini akan terus menjadi pendorong pertumbuhan utama. Namun, kemajuan teknologi yang pesat akan terus mengubah cara wisatawan mengalami persiapan perjalanan, perjalanan, dan pengalaman pasca perjalanan.
Membuat perjalanan semakin relevan dan bermakna melalui praktik ramah lingkungan yang sadar akan lingkungan, lingkungan, dan kegiatan ekonomi regional akan menjadi tren signifikan dalam aktivisme masyarakat.
Wisatawan wanita adalah salah satu segmen yang paling cepat berkembang dari sektor pariwisata Muslim.
Sejak debut indeks pada tahun 2015, Malaysia telah mempertahankan posisi teratas. Turki, Arab Saudi, dan Indonesia berada di posisi kedua tahun ini. GMTI melacak kesehatan umum industri perjalanan Muslim.
Malaysia merasa terhormat sekali lagi ditunjuk sebagai tujuan paling ramah Muslim, menurut Menteri Pariwisata Nancy Shukri. Sejak debut indeks pada tahun 2017, Malaysia telah mempertahankan posisinya sebagai lokasi teratas yang diinginkan GMTI.
Setelah sempat terhenti pada akhir 2019 dan awal 2020, jumlah penerimaan wisatawan muslim diprediksi mencapai 142 juta pada 2022 sebelum kembali ke level 155 juta pada 2020 pada 2023. Pada 2020, akan ada 150 juta Muslim asing yang datang.
Pada tahun 2020, 168 juta Muslim dari negara lain tiba. Para peneliti memperkirakan bahwa setelah gangguan pada akhir 2019 hingga awal 2021, kedatangan wisatawan Muslim akan mencapai 142 juta pada 2024 dan kembali ke level 2018 sebesar 161 juta pada 2023.
Dengan perkiraan biaya US$230 miliar, prediksi pra-pandemi 230 juta kedatangan pada tahun 2026 akan terwujud pada tahun 2028. Konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, kenaikan harga bensin, dan bahaya kesehatan lainnya seperti munculnya cacar monyet atau mutasi COVID-19 semuanya dapat menggagalkan proses penyembuhan yang rapuh ini.
Liburan Lebih Baik yang Lebih Bermakna
GMTI 2022 juga mengamati bahwa sementara Muslim muda mencari pertumbuhan pribadi saat berkeliling dunia, perjalanan yang bermakna dalam industri perjalanan Muslim mendapatkan daya tarik.
Ada keyakinan bahwa informasi dalam studi GMTI 2022 akan memberi semua pemangku kepentingan perjalanan dan pariwisata pengetahuan yang mereka butuhkan untuk memanfaatkan potensi pasar perjalanan Muslim yang berkembang pesat.
Kesimpulan
Wisatawan yang telah menerima vaksinasi mereka memerlukan paspor dan bukti imunisasi. Sebaliknya, pelancong yang belum menerima suntikan harus menunjukkan hasil tes PCR yang diambil selambat-lambatnya 72 jam sebelum keberangkatan.
Aturan masker Thailand juga sedang dirampingkan mulai minggu ini sesuai keputusan Kabinet Menteri. Tidak perlu memakai alat pelindung di luar kecuali untuk area ramai seperti pasar atau transportasi massal.
Recent Posts
- Comment: Merry Christmas and a prosperous peaks
- Wisatawan Asia Pacifik yang Penasaran
- AHLA closes out 2024 with record-high 33 partnerships
- Tech bosses threatened with jail as government cracks down on children’s access to social media | Politics News
- Limitless Travel adds seven new tours for 10th anniversary year
Recent Comments