Erick Thohir: Logistik Mahal Hambat Indonesia Jadi Negara Maju di 2045


Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada peluncuran logo dan tagline baru PT PELNI (Persero) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan pada peluncuran logo dan tagline baru PT PELNI (Persero) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan isu logistik di Indonesia yang masih sangat mahal menghambat pencapaian target Indonesia lepas dari jebakan negara kelas menengah alias menjadi negara maju di tahun 2045.

Erick menuturkan, pemerintah bersama BUMN tengah serius mendorong kolaborasi pembangunan ekosistem logistik, mulai dari pelabuhan, bandara, kereta api, yang dibutuhkan tidak hanya untuk pengiriman barang namun juga manusia.

"Kalau tidak bisa menyelesaikan isu pembangunan ekosistem logistik ini, kita akan less competitive karena logistik jadi bagian terbesar yang kita hadapi dan sangat challenging ke depan," ujarnya saat penandatanganan Kerja sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal, Jumat (23/6).

Apalagi, lanjut Erick, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau, karena itu pemerintah terus menggenjot kerja sama antara BUMN, swasta, serta investor asing.

"Ini tidak lain ingin mendorong percepatan, karena waktunya tidak lama, Indonesia punya mimpi 2045 menjadi negara 4 atau 5 the biggest economy in the world tapi kita harus yakini salah satu obstacle-nya di logistik," tegasnya.

Erick melanjutkan, persepsi pemerintah di masa jabatan Presiden Jokowi menggenjot pembangunan infrastruktur salah satunya untuk mengintegrasikan logistik di Indonesia yang membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Ketika ongkos logistik atau transportasi barang maupun manusia tidak bisa menjadi satu kesatuan. Ini yang kadang-kadang dipersepsikan kenapa pemerintah membangun infrastruktur dengan modal pembiayaan yang besar," jelasnya.

Dia mencontohkan kesuksesan Korea Selatan membangun negaranya dengan pesat sejak tahun 1950-an, di mana penggunaan 50 persen APBN dialokasikan untuk infrastruktur.

"Uni Emirat Arab juga sama, dia sukses karena pembangunan infrastruktur. Jadi senter logistik dunia sekarang," imbuh Erick

Dia melanjutkan, mayoritas penduduk Indonesia saat ini berada dalam usia produktif, di mana 46 persen berumur di bawah 30 tahun sehingga membutuhkan lapangan pekerjaan. Meski begitu, keadaan ini akan berbalik di tahun 2038, Indonesia akan menjadi seperti Jepang.

"Pertumbuhan 5 persen setiap tahun akan ada challenge yang akan dihadapi. Karena itu momentum percepatan harus terjadi," pungkas Erick.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »