E-Sports Indonesia Kota Bandung Targetkan Ada Atletnya Tampil di Ajang Turnamen Internasional



TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG– Ketua E-Sports Indonesia Kota Bandung Dandan Riza Wardhana menargetkan ada atlet e-sports dari Kota Bandung untuk mewakili Indonesia di turnamen internasional semisal Asian Games.

“Pencarian atau regenerasi atlet e-sports dari Kota Bandung sudah tentu menjadi agenda utama kami. Kami ingin menyumbangkan atlet untuk mewakili Indonesia di turnamen internasional seperti Asian Games,” kata Dandan Riza Wardhana di Bandung.

Dia menerangkan, tren positif perkembangan e-sports secara global berdampak pada skala regional. Perkembangan atlet dan jumlah turnamen yang digelar semakin banyak.

“Setelah pandemi, tentu keingingan dari sisi ekosistemnya harus bisa tumbuh lebih baik. Developer (pengembang) game lokal juga menjadi concern kami. Salah satu yang ingin kami wujudkan adalah membuat expo secara reguler dimana semua pelaku dan yang berhubungan dengan industri ini bertemu. Semua akan dibahas, mudah-mudahan terealisasi atau pondasinya sudah kuat mulai tahun ini,” katanya.

Baca juga: Menjaga Api Perjuangan Atlet Esports Tanah Air Menuju Panggung Dunia

Tak kalah penting, kata dia, menghadirkan peran perbankan dari sisi bisnis, baik itu transkasi atau akses permodalan. Menurut Dandan, hal tersebut merupakan potensi tambahan.

Berdasarkan data yang dihimpunnya, pada tahun 2021, Indonesia merupakan negara pendorong utama pertumbuhan industri e-sport di Asia Tenggara karena berkontribusi 43 persen dari total 274,5 juta.

Selain itu Indonesia juga menyumbang pendapatan terbesar senilai 2,08 miliar dollar AS atau sekitar Rp 30 triliun rupiah.

“Angka ini sangat fantastis. Dan momentum ini harus dijaga karena pertumbuhannya bisa terus meningkat dari tahun ke tahun mendatang,” pungkasnya.

Sebagai gambaran, mengacu pada data International Esports Federation (IESF), per tahun 2019, total penggemar esports sudah mencapai 201,2 juta.

Hal itu diperkuat dengan laporan Limelight Networks yang mencatat 69,2 persen masyarakat kini lebih memilih bermain gim dibandingkan menonton televisi dan film untuk konten hiburan.

Pelaku atau penikmat industri ini didominasi oleh warga milenial di rentang usia 13 hingga 35 tahun.

Stigma negatif yang dulu melekat kini berubah dan bisa menjadi karir yang menjanjikan. Orang tua tak sedikit yang mendukung agar anaknya bisa menjadi atlet atau pro player.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »