TEMPO.CO, Jakarta – Ada kecenderungan di sejumlah negara yang mulai meninggalkan dolar AS sebagai mata uang internasional. Alih-alih menggunakan dolar AS, negara-negara tersebut memilih menggunakan mata uang nasional. Bahkan, mata uang nasional mulai menggantikan dolar AS dalam berbagai transaksi internasional.
Berpalingnya sejumlah negara dari dolar AS disinyalir diawali oleh sanksi AS kepada Rusia dan beberapa negara lain. Negara-negara tersebut pun mencari mata uang alternatif selain dolar AS. Hal tersebut disinyalir membahayakan dominasi dolar AS.
Dilansir dari Sputnik, berikut sejumlah negara yang mulai meninggalkan dolar AS sebagai mata uang internasional:
1. Rusia
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, mengatakan tren meninggalkan dolar untuk perdagangan internasional adalah “tidak dapat diubah.” Lavrov menambahkan bahwa proses sejumlah negara, termasuk Rusia, untuk meninggalkan dolar saat ini sedang berjalan dan “pasti akan dipercepat” dalam waktu dekat.
Sergey Lavrov menyebutkan bahwa AS telah menembak dirinya sendiri dengan mengelola ekonomi dunia melalui peran dominan dolar. Lavrov menambahkan bahwa sanksi Washington terhadap Moskow atas operasi militer, khususnya di Ukraina, telah mengindikasikan perlunya negara lain untuk mengurangi ketergantungan mereka kepada Barat.
2. Brasil dan Cina
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mendesak negara-negara Brazil, Russia, India, China, and South Africa (BRICS) untuk mencari alternatif pengganti dolar dalam perdagangan luar negeri. Negara-negara BRICS termasuk Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.
Iklan
Lula berbicara setelah Brasil mencapai kesepakatan dengan China untuk memperdagangkan mata uang mereka sendiri dalam upaya untuk meninggalkan dolar AS. Perjanjian itu disebut akan membantu mengurangi biaya dan mempromosikan perdagangan bilateral yang lebih besar dan memfasilitasi investasi.
Sebuah laporan survei baru-baru ini oleh Bank Sentral Brasil menunjukkan bahwa pada akhir 2022, proporsi Yuan dalam cadangan devisa Brasil telah mencapai 5,37 persen. Angka itu melebihi proporsi Euro sebesar 4,74 persen. Hal ini berarti bahwa yuan menjadi mata uang cadangan terbesar kedua negara Amerika Selatan.
3. India
Gagasan untuk mendiversifikasi mata uang perdagangan luar negeri sangat menarik bagi New Delhi. Bank Sentral India disebut sedang membicarakan transaksi perdagangan dalam rupee India. Negara-negara yang saat ini sedang dan akan diajak kerja sama antara lain Maladewa, Myanmar, Rusia, Inggris, Jerman, dan Selandia Baru.
Perusahaan dan bank dari negara-negara yang disebutkan di atas sekarang berencana untuk membuat apa yang disebut rekening vostro di bank-bank India. Rekening tersebut akan membantu mereka mencapai kesepakatan untuk pasokan barang-barang India ke luar negeri, begitu pula sebaliknya.
Pilihan Editor: RI Lakukan Dedolarisasi Melepas Ketergantungan terhadap Dolar AS, Ekonom Ungkap Plus Minusnya
Recent Posts
- Q&A: Marcia Moricz, cruise manager, AmaWaterways
- The Grand National Hotel by Saint Peter, Sydney, opens Friday, 31 Jan 2025
- Agent Diary: We’re only a week into peaks, if it hasn’t happened for you yet, it will!
- 4 Polisi Polres Jakpus dan Polsek Kemayoran Didemosi 5-8 Tahun Imbas Kasus DWP
- Opening of Ramada Plaza by Wyndham hotel in Jammu, J&K
Recent Comments