“Yang mulia Bapak Arsul Sani menanyakan kenapa perlinsos sesudah covid anggarannya masih tetap tinggi, tadi sudah dijawab, kami akan ulangi lebih detail,” kata Sri Mulyani, Jumat (5/4).
“Kenaikan dari anggaran perlinsos periode 2022 hingga 2024 terutama akibat kenaikan dari harga minyak bumi, perubahan kurs, dan volume dari subsidi,” sambung Sri Mulyani.
“Sehingga anggaran subsidi naik dari Rp 211,8 triliun tahun 2021, naik jadi Rp 291 triliun tahun 2022, tahun 2023 naik lagi jadi Rp 332,5 triliun, dan tahun 2024 ini dianggarkan Rp 340,7 triliun. Naik karena terutama subsidi,” kata Sri Mulyani.
Di luar alokasi untuk subsidi itu, Sri Mulyani menegaskan anggaran perlinsos dari Kementerian/Lembaga yang lain serta dari Kementerian Sosial angkanya relatif tidak berubah, kecuali pada tahun 2023 ke 2024 karena memang ada penyesuaian-penyesuaian pada anggaran perlinsos untuk Kemensos dan KL lainnya.
Dalam paparannya, anggaran perlinsos dari Kemensos naik dari 2023 ke 2024 karena ada tambahan bantuan makanan untuk lansia, penyandang disabilitas dan yatim piatu.
Sedangkan untuk anggaran perlinsos dari KL lainnya naik karena adanya kenaikan unit cost pada jenjang pendidikan menengah untuk Program Indonesia Pintar (PIP), tambahah penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIKP), iuran Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), dan bantuan iuran peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) Kelas III.
Rincian Kenaikan Minyak hingga Kuota Solar
Sri Mulyani juga memberi ilustrasi tren harga minyak, kurs Rupiah terhadap Dollar, sampai volume solar subsidi dari tahun 2021 ke 2024, di mana pada 2021 harga minyak hanya USD 68, naik jadi USD 94,5 pada tahun 2022, dan tahun 2024 ini menggunakan asumsi sekitar USD 82.
Sementara kurs nilai tukar Rupiah tahun 2021 hanya Rp 14.312, menjadi Rp 14.871 pada 2022, menjadi Rp 15.255 pada 2023, dan di asumsi APBN 2024 sebesar Rp 15.000.
Untuk subsidi solar, Sri Mulyani menjabarkan volumenya naik cukup tinggi, di mana tahun 2020 sebesar 14,3 juta liter, 2021 naik 15,8 juta liter, 2022 sebesar 15,1 juta, tahun 2023 melonjak ke 17 juta liter, dan di 2024 dialokasikan sebesar 19 juta liter.
Adapun pemerintah tahun 2024 ini menambah alokasi pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton, dari rencana awal hanya 4,7 juta ton. Dengan penambahan volume pupuk subsidi ini, anggaran yang disiapkan pemerintah juga bertambah dari Rp 26,7 triliun menjadi Rp 53,3 triliun. Ini juga jadi alasan anggaran perlinsos 2024 naik.
“Ini yang menggambarkan bahwa perlinsos tahun 2022 ke 2024 meskipun pandemi telah selesai tetap tinggi karena subsidi yang merupakan bagian dari perlindungan sosial mengalami kenaikan, terutama untuk subsidi negeri dan yang tahun 2024 subsidi pupuk juga mengalami kenaikan,” pungkas Sri Mulyani.
Recent Posts
- Agent Diary: We’re only a week into peaks, if it hasn’t happened for you yet, it will!
- 4 Polisi Polres Jakpus dan Polsek Kemayoran Didemosi 5-8 Tahun Imbas Kasus DWP
- Opening of Ramada Plaza by Wyndham hotel in Jammu, J&K
- Crystal unveils collection of sailings for 35th anniversary
- How to Keep Guests and Hotel Teams Happy
Recent Comments