Pemerintah China mengajak perwakilan negara anggota ASEAN untuk menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Senin (25/9). Kegiatan test ride ini dilakukan dari stasiun KCIC Halim Jakarta Timur menuju Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung.
Uji coba terbatas ini dihadiri Duta Besar China untuk ASEAN, Hou Yanqi. Uji coba dilakukan dari Stasiun KCIC Halim Jakarta Timur menuju Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung, Senin (25/9).
Kegiatan tersebut juga dihadiri delegasi Perwakilan Tetap RI untuk ASEAN, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, dan sejumlah duta besar negara anggota ASEAN beserta negara mitranya.
Hou mengatakan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) — yang merupakan bagian dari Belt and Road Initiative Partai Komunis China ini, akan membuat hati masyarakat kedua negara semakin dekat dan tertulis dalam sejarah.
"Saya rasa ini akan membuat kedua negara ini semakin dekat. Ya, tidak hanya konektivitas dari inisiatif sabuk jalan dan kota, tetapi juga konektivitas dari hati masyarakat — ini akan ditulis dalam sejarah. Ini adalah persahabatan dan dari hati ke hati," ujar Hou.
Selain mendekatkan hati antarmasyarakat, KCIC juga melambangkan rasa saling percaya antara kedua negara. Kepercayaan Indonesia, kata Hou, sangat diapresiasi China.
"Saya pikir hanya karena rasa saling percaya dan keyakinan kita dapat memiliki proyek-proyek besar semacam ini. Yang pertama adalah kepercayaan, dan itu sangat berharga," jelasnya.
Terpisah, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn mengatakan, KCIC adalah sebuah proyek yang saling menguntungkan. Aspek itu terlihat pada kemudahan yang dimiliki warga Indonesia kini untuk berpindah dari satu kota ke kota lain dalam waktu singkat — tanpa merugikan lingkungan.
"Proyek ini dapat menguntungkan masyarakat yang menggunakan transportasi umum seperti kereta cepat dan juga membantu mereka menghemat waktu dan uang," jelas Kao.
"Dan juga mempertimbangkan aspek lingkungan — jadi menurut saya ini adalah proyek yang bagus dan juga membantu konektivitas di Indonesia," sambung dia.
Selain Hou dan Kim, Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov pun sepakat keberadaan KCJB dapat membawa kesuksesan dan bermanfaat bagi hubungan Indonesia dan China — terlebih di sektor pariwisata.
"Saya yakin bahwa kereta cepat ini akan sukses. Di Rusia, seperti yang Anda sebutkan, kereta cepat ini memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan pariwisata di kota-kota yang terhubung dengan kereta cepat," jelas Zagaynov.
"Proyek ini juga akan berkontribusi dalam mengembangkan konektivitas di dalam negeri dan nantinya dengan negara-negara tetangga. Jadi, saya hanya dapat sekali lagi mengucapkan selamat kepada pemerintah Indonesia atas keberhasilan ini," tutup dia.
Adapun KCJB yang akan berangkat dari Stasiun KCIC Halim menuju Stasiun KCIC Tegalluar ini dijadwalkan bakal diresmikan dan dibuka untuk publik oleh Presiden Joko Widodo pada awal Oktober 2023.
Dengan kecepatan hingga 350 km/jam, KCJB memungkinkan penumpang menempuh perjalanan Jakarta-Bandung dan sebaliknya hanya dalam waktu kurang dari 50 menit.
KCJB pun memungkinkan pemberhentian di beberapa stasiun yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Dilansir dari situs web resmi KCIC konsep yang dinamakan Transit Oriented Development (TOD) itu diyakini dapat meningkatkan kemudahan akses wilayah, sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah sekitar.
Recent Posts
- Your Stories: Progressing from admin to making bumper wedding and cruise bookings
- Distamhut dan Satpol PP Jakarta Awasi Pemburu Koin Biar Tak Rusak Taman
- Wimberly Interiors Unveils the Alpine-Inspired Contemporary Design of Shanghai Snow World Hotel, Vignette Collection
- Q&A: Marcia Moricz, cruise manager, AmaWaterways
- The Grand National Hotel by Saint Peter, Sydney, opens Friday, 31 Jan 2025
Recent Comments