Ami dan kedua anaknya terpaksa harus balik kanan lantaran ketinggalan kereta di Stasiun Pasar Senen, Jumat (6/5). Ia berdiri di belakang mobil miliknya dengan lesu.
Penutup kepalanya tampak sedikit kusut. Beberapa anak rambutnya terlihat, pertanda ia sudah berkali-kali menggaruk kepalanya sampai kain penutup kepala itu tertarik ke belakang.
“Mau pulang,” kata dia, “hangus (tiketnya).”
Meski berkata ‘mau pulang’, Ami tak juga kunjung masuk ke mobil. Begitu pun dengan kedua anaknya.
Ami masih berharap tiket kereta api tersebut tak hangus. Meskipun, situasi itu tak bisa diubah. Petugas pun sudah memberitahu dia dengan jelas. ‘Tiket hangus dan tidak bisa diubah jadwal’.
Pemerintah menyebut hari ini sudah memasuki puncak arus balik Lebaran 2022. PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga mencatat ada 39 ribu orang tiba di Jakarta usai mudik pada hari ini.
Tapi, bagi Ami, hari ini justru kesempatannya untuk bisa mudik lebih tenang. Sebab, puncak mudik telah berlalu.
Ami dan kedua anaknya rencananya akan pulang ke Kediri naik KA Berantas. Jadwal keberangkatannya 13.30 WIB, namun mereka tiba pukul 13.50 WIB.
Ami bercerita ia berangkat dari Kalideres pukul 12.00 WIB diantar oleh suaminya. Namun mobilnya mogok di kawasan Daan Mogot.
Suaminya sebisa mungkin mencari cara agar mesin mobilnya kembali hidup. Sepuluh menit berlalu mobil itu tetap tak bisa diajak kompromi. Kedua anaknya pun sampai turun ikut mendorong mobil.
Sekali, dua kali, sampai bekali-kali anaknya mendorong. Mobilnya baru bisa kembali nyala setelah lewat dari 15 menit.
“Ini anak-anak juga dorong tadi,” ujarnya.
Setalah kembali hidup, mobilnya melaju lebih cepat dari sebelumnya. Ia tahu waktu tak bisa ditarik mundur atau dihentikan sementara agar ia tetap datang tepat waktu.
Sialnya, peruntungan sedang tak datang kepada keluarga Ami. Usahanya pun berbuah kecewa.
Ami bukan sekadar ingin pulang kampung. Ia pergi ke Kediri sekaligus mengantar anaknya yang hendak ‘mondok’ di salah satu pesantren di sana.
“Nganter nih,” kata Amin sambil menunjuk anaknya yang bernama Alfian.
“500 ribu satu tiket ke sana. Mau bagaimana lagi,” ujarnya pasrah.
Meski sudah berkali-kali Ami bilang ‘akan pulang’ dan matahari mulai bergerak turun, dia tetap berdiri di belakang mobil saat CNNIndonesia.com pamit.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengakui memang banyak penumpang yang ketinggalan kereta. Ia mengimbau agar penumpang bisa mengalokasikan waktu lebih panjang untuk melakukan perjalanan ke stasiun.
“Kami sering menemukan beberapa penumpang yang ketinggalan kereta ketika mereka tiba di stasiun karena terjebak macet,” kata dia di Stasiun Pasar Senen.
“Maka dari itu, kami mengimbau agar betul betul bisa mengalokasikan waktu dengan cermat, sehingga ketika terjadi kemacetan di jalan itu masih memiliki kantong waktu agar tidak ketinggalan kereta,” imbuhnya.
(yla/fra)
[Gambas:Video CNN]
Recent Posts
- Smaller businesses ‘more fearful and cautious’, Aito conference warned
- RK Janji Permudah Izin Dirikan Rumah Ibadah Semua Agama Jika Menang
- Colliers Quick Hits | From Travel Volumes to Labor Costs: 10 Trends Driving Hospitality Toward 2025
- Donald Trump watches SpaceX launch with Elon Musk, but test flight does not go as planned | US News
- Remaja Asal Bandung Jadi Korban TPPO di Saudi, Terlena Iming-iming Gaji
Recent Comments