TEMPO.CO, Jakarta – Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian terus memperketat tindakan karantian terhadap sapi impor asal Australia. Hal ini sebagai mitigasi seiring terdeteksinya penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD).
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Barantan, Wisnu Wasisa Putra, mengatakan sapi-sapi dari 4 peternakan yang ditangguhkan tapi telanjur berada di atas kapal dan berlayar menuju Indonesia, telah dilakukan pemeriksaan dan sampling lebih ketat dari biasanya sesuai kaidah epidemiologi veteriner.
“Pengetatan karantina dilakukan sembari menunggu hasil investigasi lebih lanjut oleh Pemerintah Australia,” kata Wisnu melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Wisnu menjelaskan, pengetatan tindakan karantina ini merupakan pemeriksaan laboratorium untuk penyakit LSD pada hewan-hewan yang menunjukkan gejala klinis. Selain itu, terus dilakukan untuk semua peternakan yang ditetapkan, yaitu 56 peternakan sapi impor dari Australia, di luar 4 peternakan yang ditangguhkan pada 26 Juli lalu.
“Kami terus melakukan mitigasi risiko dengan pemeriksaan klinis di atas alat angkut dan pengambilan sampel sesaat setelah hewan turun dari alat angkut,” kata Wisnu.
Adapun dari hasil pemeriksaan laboratorium, telah ditemukan 3 ekor sapi positif LSD dengan uji Real Time Polymerase Chains Reaction (qPCR). Sapi tersebut berasal dari salah satu dari 4 peternakan yang ditangguhkan saat dalam perjalanan ke Indonesia, sehingga total ada 16 ekor sapi impor Australia yang positif LSD sejak 25 Mei lalu.
Selanjutnya: Wisnu berujar, hewan positif itu segera dipotong….
Recent Posts
- Win Your Way to Tropical Paradise with Prestige Travel
- Dua Polisi Polsek Kemayoran dan Polres Jakpus Disidang Etik Terkait Kasus DWP
- Premier leads the renovation of the Houston Marriott Sugar Land guestrooms
- Tributes paid to Not Just Travel operations executive Kristina Janes
- Humanizing Hospitality: How to Keep Guests and Hotel Teams Happy
Recent Comments