Brazil dan Peru kini Jadi Destinasi Wisata Turis Indonesia ke Amerika Selatan 


JAKARTA, bisniswisata.co.id: Minat Wisatawan Indonesia untuk melakukan wisata petualangan, long haul destination dan melakukan wisata dengan pengalaman baru meningkat hingga ke Amerika Selatan, kata Christina Soekarno, Professional Travel Planner untuk Amerika Selatan.

” Kami menjual bukan hanya produk wisata di Brazil dan Peru tetapi juga di negara Amerika Selatan lainnya termasuk Bolivia. Chili , Argentina dan Equador. Visa yang dibutuhkan bagi turis Indonesia hanya Bolivia dan Argentina,” ungkapnya di sela-sela  kegiatan TTC Travel Fair di Redtop Convention & Hotel, Jakarta.

Meningkatnya minat wisatawan Indonesia ke negara-negara Amerika Selatan yang jauh     ( long haul) membuat Kementrian Pariwisata membuat penyambutan khusus bagi turis Indonesia yang datang ke negaranya.

” Sampai pertengahan 2023 ini saja saya sudah empat kali melayani grup wisatawan Indonesia ke Amerika Selatan selama 28 hari, lima negara dengan harga sekitar Rp 225 juta/ orang. Kebanyakan yang kamu tangani private group 16 – 20 orang,” kata Christina Soekarno.

Dia mengakui baru mengikuti TTC Travel Mart kali ini sehingga pihaknya sibuk melayani para tour operator Indonesia yang datang sebagai buyer. Sebelum pandemi global, Christina tinggal di Brazil dan pasca COVID melandai bisa pulang ke Indonesia. 

” Kantor kami ada di Brazil dan Peru dan kami sediakan paker-paket wisata Most Popular Brazil, Most Popular Peru, Unforgetable Brazil & Peru, Best Patagonia Chile & Argentina, Exotic of South Amerika dan South America Extravaganza dan ada paket sesuai permintaan kalau mau ke Equador,” jelasnya.

Tentu saja permintaan turis Indonesia utamanya adalah Machu Picchu, Rio De Janeiro dan bukit berwarna pelang ( Rainbow mountain) yang langka di dunia. Selain menguak destinasi baru yang perjalananannya bisa lebih dari 24 jam, jenis wisatanya juga dipilih yang kaya pengalaman.

” Turis Indonesia yang kami tangani umumnya sudah pernah berwisata ke negara-negara Asia Tenggara, Asia, Eropa dan AS. Jadi memang bukan pendatang baru di dunia traveling,” tutup Chrustina.

Nepal, Bhutan Jadi Pilihan

Sementara itu, Irene L Jasmine, Travel Manager Discovery Holiday mengatakan turis Indonesia juga kini mencari pengalaman baru untuk berwisata ke Bhutan, Nepal, Mongolia, yang menampilkan kondisi alam yang demikian eksotik.

” Pola tour turis Indonesia bukan lagi sekedar wisata kuliner dan wisata belanja. Bagi kaum muda mau yang menekankan experience untuk mendapatkan pengalaman baru ” tambahnya.

Setelah pandemi COVID-19 minat wisatawan Indonesia ke mancanegara bangkit bahkan sudah seperti level pra pandemi. Hanya saja kini permintaan lebih bersifat grup khusus keluarga atau family dengan privasi tinggi dan rute by request.

“Meski pandemi dianggap berakhir, kehati-hatian masih tinggi sehingga private tour lebih di sukai dengan destinasi trending seperti Jepang dan Korea Selatan,” jelas Irene L Jasmine.

Dia bersyukur bisa hadir di TTC International  Travel Mart Jakarta karena selain bisa up date harga-harga baru dari seller juga bisa berjejaring dengan sesama pelaku usaha travel, hotel, theme park, destinasi hingga perbankan.

Kidung Pascalis selaku Project Manager TTC International Travel Mart mengatakan para seller  yang menawarkan destinasi-destinasi menarik lainnya tahun ini yang tengah naik daun adalah dari Vietnam dan Holyland seperti Mesir, Palestina, Jordan, Amman dan  Aqsa.

Ada juga seller dari dalam dan luar negri seperti  Filipina, Myanmar, Labuan Bajo, Danau Toba, Eropa, dan negara-negara Balkan. 

“TTC Travel Mart Internasional adalah acara yang tidak hanya membangun hubungan, tetapi juga menjadi sarana yang mendukung pertumbuhan dalam industri pariwisata. Dengan semangat ini, kami berharap dapat terus mendukung kemajuan industri pariwisata Indonesia,” tegasnya.

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »