SAMARKAND, bisniswisata.co.id: Ibarat pepatah Air Cucuran Jatuh ke Pelimbahan Juga, maka bakat Lina Sukijo, desainer Modest fashion dari Batam yang sukses mengembangkan brand fashion bertema muslim sejak tahun 2008 menurun ke putrinya, Novia Sukijo.
Lina Sukijo yang sukses lewat brand bernama Madinah Syari kini patut berbangga karena putrinya Novia Sukijo tujuh tahun terakhir ini juga menjadi desainer modest fashion yang menyalip prestasi bundanya tercinta dan bukan pula sekedar seorang follower.
Gadis yang mampu menciptakan gaun-gaun haute couture atau adibusana di segmen baju Muslimah ini sekaligus menjalankan industri fashion dengan brand sesuai namanya Novia Sukijo (NVKJ) yang muncul di bahan print, aksesoris maupun penunjang penampilan lainnya.
Untuk membuat busana haute couture diperlukan keterampilan dalam mendesain, memilih kain, garnitur dan menjahit yang sangat tinggi. Jenis adibusana ini dikerjakan dengan jiwa seni yang sangat tinggi pula.
Bahan, warna, corak, dan tekstur pakaian yang digunakan biasanya disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya dan desainer mengerjakan pesanannya dengan sangat hati-hati, teliti, tertib, dan rapi.
Bergabung langsung dengan delegasi Halal Beyond Borders 2023 ke Tashkent dari London, Novia layaknya anak kuliahan yang mungil dan periang mudah menyapa anggota rombongan lainnya saat jumpa di lobby hotel dan sikapnya santun terhadap 13 desainer Indonesia lainnya yang telah tiba lebih dulu di ibukota Uzbekistan ini.
Tak salah kalau disebut anak sekolahan karena Novia datang dari London, tempat dia tengah melanjutkan pendidikan ketingkat Master di sebuah Universitas di negeri Ratu Elizabeth ini. Tawanya berderai saat ditanyakan apa tidak repot jadi anak sekolahan, jadi desainer, punya ratusan pegawai tapi juga memikirkan fashion show ?.
Memilih tema The Emphazed Woman, Novia Sukijo percaya bahwa setiap individu memiliki kekuatan tersendiri. Kekuatan yang unik dan memiliki pengaruh yang besar terhadap banyak hal disekitarnya terutama kaumnya sendiri, wanita.
Ini tercermin dari nilai yang diyakini Novia dan selalu ditekankannya yaitu “Expression of the Powerful Soul” atau ekspresi jiwa yang kuat. Berhadapan dengan gadis periang ini maka kepercayaan dirinya yang kuat memang jelas terlihat baik secara spiritual maupun jiwa sosialnya.
Hal ini karena setiap langkah yang diambil bertujuan untuk melakukan pemberdayaan dengan menyentuh banyak sisi masyarakat, sebagai bentuk pertanggung jawaban atas setiap pembelian yang dipercayakan oleh customer pada produk perusahaannya.
Dengan hati yang tulus dan tanpa mengumbar tagline ‘Membeli sambil beramal’ misalnya yang kerap dilakukan pedagang, maka Novia memilih memberi dalam senyap karena bersyukur atas kepercayaan customer yang membeli produk brandnya.
Dia mengkontribusikan hasil penjualan dari para konsumennya dalam bentuk membangun pesantren non profit, memberikan bantuan dan beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa fashion, menyalurkan bantuan sosial dan kegiatan lainnya.
Sikap Novia Sukijo ini adalah cermin pengusaha yang memberdayakan dan pemimpin yang berpengalaman dalam menjalankan perusahaan sesuai nama yang sukses, NOVIA SUKIJO (NVSKJ) dengan sekitar 180 orang karyawan.
Role model
Sebagai salah seorang putri dari Lina Sukijo, Novia kecil juga kagum dengan peran bundanya membagi waktu sebagai istri, seorang ibu dan sebagai wanita yang bebas mengekspresikan talenta dan karirnya. Tak heran role model yang dipilihnya adalah ibunda tercinta.
Menurut Novia, sang bunda adalah sosok ibu yang luar biasa. Di tengah kesibukan menjalankan bisnis fashion, tidak membuat Lina Sukijo mengabaikan keluarga. Salah satunya meski sibuk, Lina selalu meluangkan waktu memasak makanan untuk putra dan putrinya.
Lina menjadi teladan baik dari segi pola pikir maupun perilaku yang dilakukan sehari-hari sehingga mendorong gadis kelahiran tahun 2000 ini sejak berusia 21 tahun sudah sukses memimpin usaha keluarga dengan mendirikan pabrik di Cimaung, Jawa Barat.
Bagi sang bunda, Novia dan saudara-saudaranya selalu diingatkan bahwa ibadah nomor satu. “Terserah nilai sekolah bagaimana yang penting ibadahnya. Soalnya kalau ibadah bagus maka nilainya pasti ikut bagus. Ibadah itu selalu nomor satu. Kalau nilai sekolah jelek bunda gak marah tapi kalau ibadahnya gak bagus pasti diomelin.” kata anak kedua dari lima bersaudara ini mengutip nasehat bunda.
Tak salah kalau dalam tema modest fashion perdananya di Uzbekistan Novia Sukijo memilih tema “The Emphazed Woman” yang menebarkan nilai kekuatan dalam jiwa wanita yang membuat mereka bernilai istimewa.
Dalam koleksi ini Novia Sukijo memilih warna gelap, yaitu perpaduan warna hitam, gold, dan coklat tua. Koleksi ini dibalut dengan monogram print dan juga ukiran. Kain yang digunakan pada koleksi ini adalah sutra cetak dan katun poliester.
” Dengan siluet yang solid dan kuat, memfokuskan pada bentuk bahu. Koleksi ini juga dilengkapi dengan bustier dan korset yang terbuat dari kulit mencitrakan Wanita yang Diutamakan “
Novia Sukijo
Tekun belajar
Sebelum meniti karir di fashion industry, Novia Sukijo remaja sudah akrab dengan dunia perancangan busana mengingat ia tumbuh di tengah keluarga desainer. Novia Sukijo berhasil menyelesaikan studinya di Raffless Design Institute Singapore sebagai salah satu lulusan terbaik di jurusannya Fashion Design. Dia memiliki tambahan sertifikasi dari ESMOD Jakarta.
Gelar desainer pun diraih bersamaan dengan menjalankan dua brandnya, NOVIA SUKIJO yang fokus pada busana modest dan NVS untuk kategori syari. Saat ini ia pun tengah menempuh pendidikan magister di University of the Arts London, sembari menjalankan profesinya sebagai Creative Director di Lina Sukijo Group.
Sang ayah yang berlatar belakang seorang arsitek terus mendukung istri dan putrinya untuk sukses dibidang yang digeluti sekaligus menjadi syiar Islam karena menjadikan wanita Muslimah mengikuti perintah agama dengan berhijab sekaligus tampil anggun.
Show dan Event
Pada tahun 2017, Novia Sukijo mencetus pagelaran FASHIONAXY yang terinsipirasi dari dua kata fashion dan galaxy. Lewat pagelaran rutin ini brand-brand di bawah Lina Sukijo Group yang terdiri dari el.es, Diness, NVS, dan NOVIA SUKIJO mengeluarkan koleksi terbaru yang diadakan di hampir seluruh kota di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Sampai pada hari ini FASHIONAXY sudah diadakan lebih dari 50 kalinya. Selain itu, FASHIONAXY juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dalam komunitas pecinta fashion syari dan modest.
Dia juga terlibat dalam kegiatan Garis Poetih yang merupakan platform fashion parade yang diselenggarakan Ferbruari 2023 lalu di Ciputra Artpreneur Gallery Jakarta. Ide baru dalam industri kreatif dan fashion ini bertujuan untuk mengakomodir semua pelaku fashion dan industri kreatif dalam satu platform melalui presentasi fashion show dan instalasi pameran untuk bertemu langsung dengan pembeli khususnya reseller.
Garis Poetih yang diprakarsai oleh desainer Ivan Gunawan mengajak semua pelaku fashion dan industri kreatif untuk tumbuh lebih besar dengan bekerja sama. Kegiatan ini akan menjadi event tahunan dan setiap tahunnya akan mempromosikan karya sejumlah perancang busana Indonesia.
“Koleksi yang ditonjolkan akan menjadi sumber inspirasi bagi pembeli dan pasar global,” jelas Novia. Pada edisi pertama Garis Poetih Fashion & Trade Febuari 2022 lalu, desainer peserta memperkenalkan format “Grow Together“. Desainer bisa mendapatkan reseller baru dan reseller bisa mendapatkan koleksi eksklusif dari desainer.
Model bisnis yang menempatkan barang-barang fesyen segera siap untuk dipesan tepat setelah pertunjukan runway. Penonton akan melihat melalui kode QR yang terhubung langsung ke situs web desainer, media sosial, atau e-catalog.
“Hal tersebut adalah cara baru bisnis ritel saat ini yang meningkatkan efisiensi dan mengedukasi pasar tentang pentingnya pre-order untuk ekonomi yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.
Halal Beyond Borders
Enam hari bersama dalam upaya penetrasi pasar RI ke Uzbekistan sambil mengadakan dua kali fashion show, konferensi, business meeting dan aktivitas berwisata, Novia Sukijo pro-aktif membuat laporan yang berfokus pada wawasan dan pengalaman dari perwakilan sektor fashion yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
Kegiatan HBB 2023 dari 31 Mei -7 Juni mendorongnya untuk menilai secara kritis pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi kekuatannya dan area untuk perbaikan. Dengan menawarkan kritik analitis dan rekomendasi, laporannya semata bertujuan untuk berkontribusi pada peningkatan dan kesuksesan edisi mendatang dari acara Halal Beyond Borders
“Kalau pemerintah ingin Indonesia kiblat fashion Moslem dunia, maka harus ada kegiatan ini lagi karena intinya harus promosi,”
Perspektif yang dibagikan dalam laporan ini memberikan wawasan berharga tentang pelaksanaan keseluruhan acara dan dampaknya terhadap industri mode di tanah air, jelasnya.
” Sejak hari pertama kedatangan saya fokus pada karakteristik visual ditampilkan oleh penduduk setempat untuk mendapatkan wawasan tentang mode mereka,” kata Novia ssrius.
Menjadi jelas bahwa tipe tubuh mereka sangat mirip umumnya terlihat di antara orang Indonesia, dengan perawakan yang lebih tinggi secara keseluruhan. Keseharian gaya hidup mengandalkan bus dan kendaraan pribadi dan ada sedikit jalan kaki yang terlihat saat berpindah dari area parkir ke bangunan utama. Hal ini menunjukkan adanya kesamaan perilaku komuter antara Uzbekistan dan Indonesia.
Oleh karena itu, kata Novia, pilihan pakaian harus mempertimbangkan mobilitas mereka dan kepraktisan pakaian dan mengingat kondisi iklim dan cuacanya yang cenderung memiliki suhu lebih tinggi, pakaian apapun ditujukan untuk pasar ini harus prioritaskan desain dan bahan yang sesuai untuk memastikan kenyamanan dan kesesuaian,” kata Novia panjang lebar. Upaya memang belum usai dan banyak yang harus dikerjakan bersama, tegasnya.
.
Recent Posts
- Q&A: Marcia Moricz, cruise manager, AmaWaterways
- The Grand National Hotel by Saint Peter, Sydney, opens Friday, 31 Jan 2025
- Agent Diary: We’re only a week into peaks, if it hasn’t happened for you yet, it will!
- 4 Polisi Polres Jakpus dan Polsek Kemayoran Didemosi 5-8 Tahun Imbas Kasus DWP
- Opening of Ramada Plaza by Wyndham hotel in Jammu, J&K
Recent Comments