TEMPO.CO, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyebutkan peserta BI Fast bertambah sebanyak 16 bank dan lembaga nonbank, sehingga jumlah keseluruhan hingga kini menjadi 122 peserta yang mewakili 94 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
“Mulai hari ini, Senin, jumlah peserta BI Fast bertambah sebanyak 16 yang terdiri dari 14 bank dan dua lembaga selain bank,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 20 Maret 2023.
Erwin menuturkan penambahan 16 peserta BI Fast tersebut merupakan kepesertaan gelombang (batch) keenam sejak BI Fast diluncurkan pada 21 Desember 2021.
Pada batch keenam itu, 14 bank yang tergabung sebagai peserta BI Fast meliputi 11 bank swasta nasional, dua bank pembangunan daerah (BPD), dan satu bank asing. Selain itu, terdapat dua lembaga selain bank sebagai peserta BI Fast perdana.
Bank dan lembaga selain bank tersebut, antara lain adalah Bank Panin Dubai Syariah, BPD Lampung, BPD Sulawesi Tengah, PT Airpay International Indonesia (ShopeePay), PT Espay Debit Indonesia Koe (Dana), Bank KB Bukopin, Bank Commonwealth, dan Bank Shinhan Indonesia.
Bergabungnya dua lembaga selain bank tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan BI Fast.
Selanjutnya: Untuk meningkatkan efisiensi….
Recent Comments