TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berharap pendistribusian bahan pangan dan kebutuhan pokok di Kota Solo yang hampir semuanya berasal dari luar daerah, tidak akan mengalami kendala di tengah adanya ancaman El Nino.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyatakan segera berkoordinasi dengan seluruh pihak guna membahas langkah-langkah antisipasi dampak El Nino, khususnya terhadap ketersediaan cadangan bahan pangan di Kota Solo.
“Iya kemarin sudah ada peringatan dari Pak Luhut ya bahwa kita harus waspada (terhadap dampak El Nino), terutama untuk Solo Raya. Nanti segera ta (saya) rapatkan, saya koordinasikan lagi,” ujar Gibran saat ditanya soal kesiapan Pemkot Solo menghadapi ancaman El Nino, Jumat, 28 April 2023.
Adapun Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan jika El Nino melanda maka risiko yang akan muncul adalah terjadinya kekeringan. Meskipun Kota Solo bukan merupakan daerah penghasil produk pertanian, Pemkot tetap perlu melakukan berbagai langkah antisipasi.
“Solo memang bukan merupakan daerah produksi (hasil pertanian), baik beras maupun tanaman lainnya, sayur dan sebagainya, melainkan sebagai daerah penerima, sehingga tidak terlalu banyak pengaruhnya. Namun kita juga tetap siap-siap karena kaitannya dengan ketersediaan air yang harus mencukupi untuk berbagai keperluan,” kata Eko saat dihubungi Tempo melalui ponselnya, Jumat.
Meski persentasenya sangat kecil yaitu dengan luas lahan hanya sekitar 40 hektare, Eko menyebut ketersediaan air tetap akan dibutuhkan untuk mengairi area persawahan itu. Menurutnya produksi padi atau beras dari area persawahan itu juga bisa menjadi cadangan pasokan pangan jika kelak dampak El Nino itu terjadi.
“Sawah di Solo memang hanya 40-an hektare lebih dan semuanya menggunakan irigasi teknis, artinya sangat bergantung pada ketersediaan air atau pengairan dari waduk. Kita juga punya beberapa sumur untuk mengairi sawah itu sehingga harapan kami jika terjadi musim kering berkepanjangan diharapkan sumur itu bisa digunakan,” tutur Eko.
Sedangkan untuk bahan pangan selain beras, Eko mengatakan cadangan berupa bahan pangan jenis holtikultura hanya dari pemanfaatan lahan pekarangan.
“Harapan kami bagi kelompok-kelompok tani atau wanita tani yang mengusahakan tanaman-tanaman seperti cabai, sawi, selada dan sebagainya, untuk pasokan bahan pangan itu juga bisa menggunakan air terutama, mengairi tanaman-tanaman itu secara hemat,” ujar dia.
Untuk cadangan pangan, Eko menyebut Kota Solo memang memiliki pasokan beras sekitar 15 ton. Namun diakuinya pasokan itu tidak cukup banyak. Terlebih jika sewaktu-waktu cadangan pasokan beras itu diperlukan untuk disalurkan ke daerah rawan pangan.
“Sehingga kami berharap pendistribusian pasokan beras dan bahan pangan lainnya dari luar daerah tidak ada kendala, meskipun jika ada dampak El Nino nanti kuantitasnya dipastikan akan menurun. Tapi harapannya pendistribusian itu tetap berjalan,’ katanya.
Pilihan Editor: Luhut Sebut Fenomena El Nino Berpotensi Sebabkan Inflasi, Pemda Diminta Bersiap
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Recent Comments