INFO BISNIS – Bayu melihat perangkat ponselnya. Matanya menunggu jika ada orderan yang masuk. Tak lama kemudian, pengemudi GrabCar ini pun berteriak pelan. “Alhamdulillah, ada yang masuk.” Bayu pun menyiapkan kendaraan dan bergegas melaju menjemput pelanggan
Sebelum pergi, Bayu mengatakan, saat ini jalan raya sudah terlihat normal. Kepadatan sudah kembali terlihat. Terutama di titik-titik yang sebelum Pandemi Covid-19 sudah menjadi titik rawan macet. Apik, pengemudi GrabCar lainnya menuturkan, kondisi normal jalanan juga membuat permintaan layanan meningkat
Dia yang semasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hanya mendapatkan 1-3 penumpang dalam sehari, kini bersyukur karena saat ini bisa mendapatkan 7-10 penumpang atau bahkan lebih. “Sekarang orderan udah mulai banyak lagi, jauh berbeda sama waktu awal-awal pandemi,” kata warga Depok ini
Salah satu pengguna kereta commuterline Bonita mengatakan, pasca Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik pada saat Lebaran, kereta pun semakin banyak penumpangnya. “Sekarang kalau pulang kerja Jam 16.00, 17.00, atau 19.00 malam kereta sudah penuh, sampai penumpang satu dengan yang lainnya pun berdesakan,” ujarnya
Selain itu, perempuan yang bekerja di salah satu perkantoran di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat itu juga melihat kondisi jalanan sudah berangsur normal. “Pengguna transportasi online pun sudah bertambah banyak, itu terlihat ketika saya pulang bekerja banyak yang wara wiri. Saya juga merupakan salah satu yang menggunakannya,” tambahnya.
Director of Business, Jabodetabek Grab Indonesia Iki Sari Dewi menuturkan, sejak beberapa waktu lalu ketika aktivitas masyarakat sudah berangsur normal, permintaan layanan Grab pun mengalami peningkatan. “Permintaan layanan GrabBike mengalami peningkatan sebesar 33 persen dan permintaan layanan GrabCar meningkat hingga 43,1 persen pada bulan Mei 2022 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” kata dia
Meningkatnya permintaan layanan, kata Iki, tentunya berdampak positif terhadap kenaikan penghasilan para mitra pengemudi yang sempat terkena hantaman pada awal masa pandemi. Tentunya hal ini juga akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia yang berangsur bangkit
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Desember 2021 terjadi penurunan aktivitas masyarakat di rumah. Kepadatan jalanan di berbagai kota besar di Indonesia mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan aktivitas masyarakat di tempat-tempat lainnya di luar rumah
Saat telekonferensi pada awal Januari lalu, Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan peningkatan aktivitas masyarakat itu antara lain terjadi di tempat perdagangan, ritel, dan tempat rekreasi. Bertambahnya mobilitas masyarakat juga terjadi di tempat belanja kebutuhan sehari-hari seperti pasar tradisional, supermarket, dan berbagai gerai ritel modern. Peningkatan aktivitas dan keramaian masyarakat yang juga terlihat di tempat-tempat tertentu seperti taman umum dan sarana olahraga publik seperti stadion.
Sebagai tambahan, berdasarkan hasil survei Tempo Data Science (TDS) yang dilaksanakan Oktober-Desember 2021, Grab unggul dalam pangsa pasar pada tiga kategori (yakni transportasi online, pembayaran digital, dan belanja kebutuhan harian) dan seimbang dengan aplikasi lain dalam kategori pesan-antar makanan
“Aplikasi super telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan Milenial dan Gen Z. Karena itu mereka sangat sensitif dalam menentukan pilihan mereka,” ujar Ai Mulyani selaku penanggung jawab riset dari TDS pada Juni 2022 lalu
Khususnya untuk kategori transportasi online, Grab dinilai lebih baik pada atribut utama, yaitu: tarif dan program loyalty, kemudahan dan kenyamanan menggunakan aplikasi, kemudahan dan kecepatan mendapatkan driver/pengemudi, menerapkan protokol kesehatan yang baik selama pandemi.
Ai mengatakan, faktor preferensi seperti kemudahan, dan kenyamanan penggunaan aplikasi serta harga menjadi keunggulan yang menjadikan hampir tidak ada hal yang menghalangi pengguna untuk berganti aplikasi yang tersedia pada satu gawai yang sama. (*)
Recent Comments