Airlangga: Studi Berbagai Pihak, Kartu Prakerja Menunjukkan Manfaat


TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program Kartu Prakerja merupakan salah satu kisah sukses pemerintah dalam mentransformasikan pelayanan publik. Dia mengatakan teknologi digital dan cara-cara inovatif yang biasa dilakukan oleh startup, diimplementasikan dalam Kartu Prakerja.

“Dari studi yang dilakukan oleh berbagai pihak, Kartu Prakerja juga menunjukkan manfaat berarti bagi masyarakat Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis Rabu, 15 Juni 2022.

Saat ini, kata dia, ratusan pemangku kepentingan terhubung melalui ekosistem dan lebih dari 12 juta penerima Kartu Prakerja di 514 kabupaten/kota telah dapat mendaftar, mengikuti kursus pelatihan, menerima sertifikat, mencari lowongan pekerjaan, dan melamar pekerjaan.

“Semuanya dilakukan 100 persen secara online, tanpa batasan ruang dan waktu,” ujarnya.

Dia mengatakan Kartu Prakerja memanfaatkan pengembangan infrastruktur telekomunikasi yang dibangun oleh pemerintah. Di mana pembangunan itu menimbulkan perluasan penggunaan telepon seluler dan membantu industri teknologi informasi tumbuh secara signifikan.

Ekosistem pembelajaran berbasis kemitraan di Kartu Prakerja kemudian dibangun dengan melibatkan ratusan pemangku kepentingan.

Selain itu, kata dia, Kartu Prakerja juga menawarkan insentif pasca pelatihan yang disalurkan melalui berbagai bank dan perusahaan fintech. Penerima dapat memilih sendiri saluran pembayaran dari Bank BNI, BCA, LinkAja, OVO, GoPay, atau Dana. Prakerja adalah pelopor pembayaran Government-to-Person (G2P) yang memanfaatkan fintech. Ini adalah salah satu cara Kartu Prakerja berperan dalam mempercepat inklusi keuangan.

Sebelum adanya penelitian bersama antara Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan World Bank, kata dia, Program Kartu Prakerja telah diteliti oleh berbagai pihak independen. J-PAL South East Asia dan Presisi sebelumnya telah mendiseminasikan hasil penelitiannya.

“Masing-masing menyimpulkan bahwa program ini bermanfaat serta terbukti efektif dalam meningkatkan pembelajaran, kemampuan kerja, kewirausahaan, pendapatan, daya beli, dan inklusi keuangan,” ujarnya.

Studi yang dilakukan oleh presisi, yang didukung oleh Badan Kebijakan Fiskal, UNDP, dan pemerintah Jepang, juga telah menemukan bukti ilmiah bahwa penerima manfaat perempuan, penerima manfaat yang tinggal di luar Jawa, dan penerima manfaat yang lulusan SMA atau lebih tinggi dan yang tinggal di area perkotaan sangat terbantu dengan adanya Program Kartu Prakerja.

Dia mengatakan dengan dukungan yang terbukti secara ilmiah dalam adult learning, pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, pengurangan ketimpangan, pengangguran, dan kemitraan multi-stakeholder, Program Kartu Prakerja telah menerima apresiasi dari ADB, UNDP, UNESCO, dan lembaga penelitian lainnya.

“Namun demikian, kami menyadari masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyempurnakan Program Kartu Prakerja,” kata dia,

Oleh karena itu, dia sangat mengharapkan dukungan lebih lanjut dari berbagai mitra, diantaranya Bank Indonesia, United Nations, World Bank, Kementerian dan Lembaga Indonesia, Pemerintah Daerah, universitas, LSM, AFTECH, dan stakeholders lainnya untuk menuju visi Indonesia Emas.

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Gelombang Kartu Prakerja Dibuka, Jokowi Akan ke Wakatobi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »