Wabah PMK pada Sapi Meluas, Polda Bangka Belitung Bentuk Satgas


TEMPO.CO, Jakarta – Polda Kepulauan Bangka Belitung akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mulai meluas di provinsi tersebut. Data Dinas Pangan, Pertanian, dan Peternakan Bangka Belitung menunjukkan ada 890 ekor sapi yang telah terinfeksi oleh penyakit menular itu. 

“Sejumlah penanganan dilakukan dari sektor kesehatan hewan mulai dari pemberian antibiotik atau vitamin, disinfeksi kandang secara periodik dan pengambilan sampel untuk pengujian PMK di beberapa lokasi,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Bangka Belitung Komisaris Besar Ahmad Maladi kepada wartawan, Ahad, 15 Mei 2022.

Maladi menuturkan kepolisian sudah berkoordinasi untuk memastikan hewan yang telah dipotong lulus uji klinis dan layak dikonsumsi. Dia menyebut sejauh ini, daging sapi masih aman dikonsumsi dan masyarakat tidak perlu khawatir.

“Kami juga membantu mengoptimalkan penyuluhan peternakan untuk edukasi masyarakat bahwa PMK tidak berbahaya dan tidak menular pada manusia,” ujar dia.

Dia berharap munculnya PMK tidak membuat masyarakat panik. Adapun Kapolda, ucap Maladi, sudah mengecek kondisi karantina hewan di Pulau Bangka.

“Sejauh ini masih aman karena daging yang beredar di masyarakat sudah melewati tahapan pengecekan sehingga tidak perlu dikhawatirkan,” tutur Maladi.

Maladi mengimbuhkan, hingga kini ada lebih dari 17 ribu ekor sapi di Bangka Belitung. Berdasarkan jenisnya, belasan ribu sapi itu terbagi atas sapi potong, sapi potong eks impor, dan sapi perah.

Sementara itu, ia menyebut kebutuhan daging sapi di Bangka Belitung lebih dari 8 ribu ton per tahun. Suplai sapi didatangkan langsung dari Lampung, Madura, dan wilayah lain di Jawa Timur.

Baca juga: Cegah Penyakit Mulut dan Kuku Sapi, Lombok Tengah Isolasi Ternak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »