Pemkab Kulon Progo Bangun Instalasi Ikan dari Tembaga di Waduk Sermo


Pemkab Kulon Progo bangun instalasi ikan dari tembaga tingkatkan wisata Waduk Sermo.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO — Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat akses instalasi ikan-ikan dari tembaga di Waduk Sermo untuk menarik dan mendongkrak kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut.


Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan kawasan Waduk Sermo kewenangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).


Sehingga saat Dinas Pariwisata akan melakukan pengembangan banyak keterbatasan, meski retribusi Waduk Sermo dikelola oleh pemerintah daerah.


“Meski demikian, kami menambah aksen instalasi ikan-ikan tembaga di Waduk Sermo. Mesti tidak signifikan mendongkrak kunjungan wisatawan, tapi menjadi daya tarik tambahan. Itu salah satu upaya kami untuk meningkatkan daya tarik karena kami tidak bisa seenaknya membangun di area Waduk Sermo karena menjadi kawasan cagar alam dan suaka margasatwa,” kata Joko Mursito.


Ia mengatakan pengembangan Waduk Sermo ke depan memang lebih pada basis pengembangan pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat mampu menangkap peluang untuk usaha yang bisa menarik wisatawan.


“Masyarakat kawasan Waduk Sermo adalah kunci untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Sehingga perlu adanya kerja sama antara pemkab dan masyarakat, supaya Waduk Sermo ini tetap dikunjungi wisatawan,” katanya.


Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kulon Progo, jumlah kunjungan wisatawan ke Waduk Sermo pada libur Lebaran 2022 sebanyak 6.987 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan signifikan dibanding sebelum ada Covid-19 dan berjayanya objek wisata Kalibiru yang mencapai belasan ribu orang.


Terkait hal tersebut, Joko Mursito mengatakan objek wisata Sermo ini kalau dilihat dari jumlah kunjungan melalui TPR dengan jumlah tiket yang terjual jelas tidak bisa berbanding lurus. Meskipun banyak lalu lalang orang, Sermo agak spesifik.


“Orang ke Sermo belum tentu berwisata, karena jalur Sermo juga jalur yang memang diperuntukkan untuk masyarakat. Jalur tersebut merupakan satu-satunya akses yang bisa digunakan untuk lalu lintas masyarakat setempat,” katanya.


Selain itu, hal yang lagi tren di Sermo adalah camping. Biasanya yang melakukan atau menyukai camping adalah remaja seperti mahasiswa dan pelajar, sehingga saat libur Lebaran hampir pasti anak-anak yang sekolah atau kuliah di Yogyakarta ini, semuanya mudik.


“Sehingga wisatawan khusus camping tidak banyak dan relatif sedikit,” katanya.


Selain itu, Joko juga mengakui wisata perahu yang lama tidak beroperasi perlu pembenahan. Kemudian, ada persoalan yang melekat di Waduk Sermo. Waduk Sermo akan ramai ketika ada kegiatan, seperti jatilan, dangdut dan band. Maka jumlah pengunjung akan mengalami peningkatan.


Di masa sekarang ini, instansi atau masyarakat masih belum diperbolehkan menggelar kegiatan di objek wisata yang berpotensi mengundang massa dalam jumlah banyak dan berkerumun.


“Itu yang menjadi dasar dan alasan kami, kenapa Sermo jumlah kunjungan turun. Dilihat dari jumlah tiket yang terjual dan lalu lalang yang lewat tidak bisa berbanding lurus, dan juga dibedahnya jalan baru sebelah utara yang akan mengganti jalan yang dilewati seperti biasanya juga menambah akses,” katanya.

sumber : Antara





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »