Muncul Wabah PMK, Jabar Pulangkan Ternak Tak Lolos Inspeksi



Jawa Barat, CNN Indonesia

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Pemerintah Provinsi Jabar meningkatkan pengawasan arus lalu lintas peredaran hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Pengawasan ketat ini menyusul munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan di Tanah Air.

“Agar diperiksa apakah sudah lulus kesehatan dari tempatnya berangkat atau tidak. Kalau tidak, kami dengan berat hati akan memulangkannya kembali ke daerah asalnya,” kata Uu di Bandung, Jumat (13/5).

Uu menuturkan saat ini Pemprov Jabar telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) PMK dan berkoordinasi dengan bupati/walikota untuk memantau pergerakan hewan ternak di Jabar.

Program vaksinasi pada hewan juga dipastikan terus berjalan demi menjaga kesehatan hewan dan masyarakat yang mengonsumsi. Menurut Uu, distribusi hewan kurban memang biasanya dilakukan jauh-jauh hari sebelum Idul Adha.

“Karena kalau bel dekat-dekat (Idul Adha) keuntungannya lebih sedikit. Maka persiapan pemerintah juga dimulai dari sekarang. Jadi, ketika para pengusaha mulai bergerak kita siap mengawasi,” tuturnya.

Uu mengungkapkan, kebutuhan daging di Jabar terbilang cukup tinggi, terutama di kota-kota besar karena taraf hidup masyarakat.

Adapun berdasarkan pemeriksaan sampel hewan di tiga daerah di Jabar, didapati bahwa 100 persen positif PMK.

Rincian temuan kasus PMK di Jabar, yakni di Garut terdiri dari 25 ekor sapi potong, 3 ekor sapi perah, dan 3 ekor domba. Sedangkan di Tasikmalaya, 18 ekor sapi dinyatakan positif PMK, dan di Kota Banjar 11 ekor sapi.

Temuan kasus wabah PMK pada hewan pertama kali dilaporkan di Jawa Timur. Saat ini, wabah PMK sudah ditemukan juga di sejumlah daerah di Tanah Air.

Padahal, sebelumnya Indonesia sudah dinyatakan bebas PMK pada 1986 dan mendapatkan pengakuan internasional pada 1990.

(hyg/tsa)

[Gambas:Video CNN]






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »