Masih Banyak PR yang Harus Dibenahi



Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintah mengklaim mudik Lebaran dan arus balik tahun ini berjalan lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kesuksesan itu tercermin dari nihilnya kemacetan hingga berhari-hari selama mudik Lebaran tahun ini. Selain itu, jumlah pemudik juga disebut meningkat pada mudik Lebaran kali ini.

Tahun ini merupakan mudik pertama yang diizinkan setelah dua tahun terakhir pemerintah membatasi mudik karena alasan mencegah penularan virus Corona (Covid-19). Tak heran animo masyarakat cukup tinggi menyambut musim mudik kali ini.

“Kalau keluhan-keluhan kecil-kecil ya pasti ada. Tapi yang peristiwa-peristiwa macet sampai satu setengah hari, sampai dua hari seperti terjadi pada yang lalu-lalu, ini bisa diatasi,” kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (9/5).

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan pelaksanaan mudik kali ini belum sepenuhnya berhasil. Menurut dia, masih banyak yang harus dibenahi oleh pemerintah dalam menghadapi musim mudik.

“Masih banyak PR yang harus dibenahi,” ujar Djoko saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (10/5).

Menurut Djoko, saat arus mudik pemerintah terlalu fokus pada pengaturan atau rekayasa lalu lintas di jalan tol seperti ganjil genap, one way, dan contraflow. Ia menilai hal ini memang terbukti memangkas waktu perjalanan, namun imbasnya rekayasa lalu lintas di jalan arteri sulit dilakukan.

“Rekayasa lalu lintas di jalan arteri secara penuh seperti Pantura sulit untuk dilakukan. Jadi wajar durasi lama perjalanan saat mudik sulit dikendalikan,” ujar Djoko.

Ia menambahkan, rest area masih menjadi momok kemacetan lalu lintas pada masa mudik dan arus balik Lebaran tahun ini. Djoko mengatakan seharusnya perlu ada pemisahan antara zona parkir dan zona aktivitas dalam rest area. Hal ini, kata dia, supaya arus kendaraan di dalam rest area lebih lancar.

Di sisi lain, Djoko juga menyoroti masih rendahnya kedisiplinan pemudik pada aturan-aturan berlalu lintas. Menurutnya, selama arus mudik dan balik kemarin masih ada pengendara yang didorong faktor kelelahan menggunakan bahu jalan untuk beristirahat, mobil barang jenis pick up digunakan untuk mengangkut orang, dan sepeda motor dinaiki lebih dari dua orang.

“Ironisnya, tidak ada penindakan dari aparat hukum karena konsentrasi petugas semata-mata terfokus pada kelancaran arus mudik dan arus balik,” tuturnya.

“Tentunya, fenomena pelanggaran lalu lintas itu sangat mengancam keselamatan dan dapat membahayakan orang lain. Kampanye keselamatan berlalu lintas, khususnya saat musim mudik, harus lebih intensif lagi,” tambah Djoko.

Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Jakarta Ki Darmaningtyas sebaliknya mengatakan bahwa musim mudik Lebaran Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah secara umum cukup berhasil, meski masih ada kekurangannya.

“Namun secara umum dapat dikatakan berhasil, karena sedikit ditemukan kasus kemanusiaan yang menonjol terkait dengan penyelenggaraan angkutan mudik lebaran,” papar Darmaningtyas.

Menurutnya, indikator keberhasilan penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran 2022 dapat dilihat dari kelancaran lalu lintas arus mudik dan balik, ketertiban dalam bertransportasi, dan menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas.

Ia mengatakan, ukuran kelancaran dalam arus mudik ini memang tidak sama dengan kondisi normal, mengingat volume kendaraan yang melintas melalui ruas tol selama masa mudik Lebaran meningkat sampai 40 persen lebih.

Darmaningtyas berujar, bila volume kendaraan meningkat sampai 40 persen, maka sangat tidak rasional menghendaki arus lalu lintas lancar seperti dalam kondisi normal.

“Namun kalau tidak sampai terjadi stagnasi, itu sudah dapat dikatakan lancar,” ujarnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya…


Dorong Penguatan Transportasi Umum

BACA HALAMAN BERIKUTNYA





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »