Nyai Hj Masriyah : Melahirkan Santri Pejuang Kesetaraan


MESKI mungkin belum sering terdengar, nyatanya para perempuan Indonesia juga mampu mengemban tugas sentral di pondok pesantren. Seperti yang telah dijalankan perempuan bernama Nyai Hj Masriyah yang mengasuh dan memimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu Al Islamy di Cirebon.

Masriyah menggantikan posisi almarhum suaminya sejak 2007 sehingga tanggung jawab pesantren dengan 350 santri kala itu sepenuhnya dibebankan kepada dirinya. Hadir sebagai bintang tamu Kick Andy yang tayang pada 8 Mei 2022 di Metro TV, ia menuturkan bahwa awalnya tidak sedikit orang yang memandang kemampuannya dengan sebelah mata. Hal itu membuat hampir 50% santrinya keluar karena ketidakpercayaan keluarga, masyarakat, bahkan ulama-ulama untuk membuat seorang wanita menjadi pemimpin sebuah pesantren.

“Saat mengambil alih peran kepemimpinan, saya mendapatkan banyak tantangan luar biasa dari laki-laki, para wali santri, dan alumni-alumni karena perempuan ini tidak layak memimpin di pesantren yang masih patriarki. Hal seperti ini dianggap tidak biasa dan tidak lumrah, perempuan dianggap tidak layak untuk berdiri di depan banyak laki-laki,” jelasnya.

Saat dirinya merasa ditinggal semua orang, Masriyah tidak menyerah pada keadaan. Terlahir sebagai anak seorang kiai, sejak kecil ia sudah diajarkan untuk selalu bersandar pada pertolongan Allah SWT.

Terlebih orangtuanya juga selalu menanamkan kesetaraan anak-anaknya yang kesemuanya perempuan. “Orangtua saya selalu mendengungkan kepada saya bahwa kamu jangan kawin dulu sampai kamu pintar, sampai kamu menjadi ulama seperti seorang laki-laki,” kenangnya.

Dengan keyakinannya itu dan pertolongan Allah SWT, Masriyah mampu memimpin bahkan mengembangkan pesantren yang hingga kini membina 1.800 santri. Bangunan pesantren yang semula dari anyaman bambu sekarang pun sudah menjadi gedung-gedung bahkan memiliki perguruan tinggi. Ia pun menunjukkan bahwa semua orang mampu menjadi pemimpin tanpa terhalang gender. (*/M-1)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »