Morotai
Pulau Morotai memiliki sejumlah pantai yang bagus dan tempat menyelam yang menarik. Kota terbesar di sini adalah Daruba di selatan. Di sebelah utara Morotai adalah Filipina, di sebelah timurnya Samudra Pasifik.
Morotai,
Mutiara dari Pasifik
Lokasi Propinsi Maluku Utara
Koordinat 2.072909, 128.314971
Luas Wilayah 4.301,53 km²
Luas Daratan 2.330,60 km²
Luas Perairan 1.970 km²
Panjang Garis Pantai 311.217 Km
Jumlah Pulau 33 Pulau
Ibukota Daruba
Transportasi Udara
Bandara terdekat ke Morotai ada di pulau Ternate. Garuda Indonesia melayani penerbangan reguler ke Ternate. Dari sini Anda harus menempuh perjalanan darat ke Tobelo, di Halmahera Utara, lalu naik feri ke Daruba di Morotai. Perjalanan laut memakan waktu sekitar dua jam.
Morotai, yang berlokasi di sisi utara Pulau Halmahera, Propinsi Maluku Utara. Bahkan, banyak juga yang bilang kalau keindahan Morotai sebanding, atau bahkan lebih indah jika dibandingkan dengan Raja Ampat yang sudah lebih dulu terkenal.
KEK Morotai ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014 dengan luas area 1.101,76 Ha. KEK Morotai memiliki keunggulan geostrategis yaitu merupakan pulau terluar di sisi timur laut Indonesia yang dekat dengan negara-negara ASEAN dan Asia Timur. Berada di tengah Samudera Pasifik, Pulau Morotai dahulu merupakan salah satu basis militer pada Perang Dunia II yang kini kaya akan barang peninggalan bersejarah. Selain menjadi wisata sejarah, KEK Morotai juga memiliki keunggulan wisata bahari dengan keindahan pantai dan bawah laut yang mempesona. Hamparan pasir putih halus, air laut yang jernih serta terumbu karang yang indah merupakan daya tarik wisata KEK Morotai.
Sebagai sebuah negara kepulauan, tentu tidak mengherankan jika Indonesia ternyata masih menyimpan berbagai misteri keindahan alam yang menunggu untuk ditemukan. Dan salah satunya adalah Pulau Morotai, yang berlokasi di sisi utara Pulau Halmahera, Propinsi Maluku Utara. Bahkan, banyak juga yang bilang kalau keindahan Morotai sebanding, atau bahkan lebih indah jika dibandingkan dengan Raja Ampat yang sudah lebih dulu terkenal.
Tidak banyak yang tersisa untuk dilihat dari hari-hari Perang Dunia II yang sibuk itu, kecuali sejumlah bangkai kapal yang menarik untuk dijelajahi di bawah air.
Sebuah patung tunggal Jenderal Douglas MacArthur di pulau SumSum dekat Daruba berfungsi untuk mengingatkan generasi berikutnya bahwa jenderal terkenal ini, yang paling terkenal dengan kata-katanya “Aku akan kembali”, pernah menjadikan Morotai sebagai pangkalan militernya.
Tidak jauh dari Teluk Kao di Halmahera, sebuah bangkai kapal Jepang yang setengah tenggelam bernama Tosimaru masih dapat dilihat dari pantai. Sebuah gubuk berisi memorabilia Perang Dunia II yang dikumpulkan oleh seorang warga sipil dan dikenal sebagai Museum Morotai dapat dikunjungi untuk mengingatkan pengunjung akan masa perang yang mengerikan, yang semoga tidak akan pernah terjadi lagi di planet ini.
Selain dijadikan sebagai pangkalan militer AS dan Australia pada PD II, pulau Morotai kemudian juga menjadi basis pasukan Indonesia dalam pembebasan West New Guinea dari penjajahan Belanda.
Ada apa disekitar Morotai?
Salah satu sudut utara pulau Halmahera yang menyimpan berbagai misteri keindahan alam yang menunggu untuk ditemukan
Berlangganan e-Mag secara gratis
Guna memastikan Anda selalu memperoleh berita dan informasi terbaru dari kami, masukan email anda untuk menerima notifikasi setiap terbit edisi terbaru electronic-Magazine Discover Indonesia yang dapat Anda download secara gratis.
** Email hanya akan digunakan untuk kepentingan verifikasi berlangganan dan mengirimkan notifikasi.