FOKBI Luncurkan Senam Kreasi Budaya NTT “Ikan Nae Di Pante” Promosikan Sport Tourism dan Budaya Lokal Indonesia


JAKARTA, bisniswisata.co.id: Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI), dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menyelenggarakan acara Launching Senam Kreasi Budaya NTT “Ikan Nae Di Pante”, hari ini. di halaman kantor Kemenparekraf, Jakarta. 

Acara ini menjadi bagian penting dari inisiatif nasional dalam memperkenalkan warisan budaya daerah melalui platform olahraga yang digagas untuk mendukung program sport tourism dan pariwisata berbasis budaya, kata Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, yang juga merupakan putra asli NTT.

Kegiatan launching semakin meriah dengan penampilan pencipta lagu Alfred Gare feat Pax Group yang akan menyanyikan lagu “Ikan Nae Di Pante” secara langsung di acara tersebut dan  Sasando, alat musik tradisional NTT, yang dibawakan oleh musisi ternama Berto Pah yang  memberikan pengalaman budaya yang autentik kepada seluruh peserta.

Dengan target kehadiran lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan kementerian, lembaga pemerintah, komunitas olahraga, serta masyarakat umum, acara ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan keunikan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui gerakan senam yang terinspirasi dari kehidupan masyarakat pesisir.

Sapta Nirwandar, Ketua Umum DPP FOKBI, menyatakan gerakan tari yang diyakininya akan lekas mendunia ini menggambarkan tradisi menangkap ikan yang kaya akan kearifan lokal di Nusa Tenggara Timur serta budaya maritim Indonesia. 

“Para penyanyi Ikan Nae Di Pante followernya sudah 10 juta, setelah launching ini akan kita sebar di berbagai media sosial sehingga jadi viral dan bisa seperti musik Sasando maupun poco-poco yang sudah kita perkenalkan ke seluruh dunia,” ungkap Sapta Nirwandar.

Vinsensius Jemadu yang sedikitnya pernah menjadi staff Sapta Nirwandar selama 20 tahun mengakui musik Sasando yang banyak diperkenalkan Sapta sewaktu menjadi Wakil Menparekraf di era Presiden SBY telah dikenal masyarakat dunia sehingga kali ini kiprah FOKBI untuk mempromosikan kreasi baru Ikan Nae Di Pante juga didukungnya untuk mendunia.

Instruktur dan pengurus FOKBI, Eva Susapnti menambahkan gerakan tari yang diciptakan oleh FOKBI berdasarkan lagu dan gerakan Senam Kreasi Budaya NTT ini tidak hanya memperkuat identitas budaya daerah, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

 

Pembagian sertifikat dan hadiah bagi instruktur terbaik

“Senam Kreasi Budaya NTT “Ikan Nae Di Pante” adalah salah satu contoh kolaborasi antara budaya dan olahraga yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan fisik melalui olahraga yang berbasis budaya, kata Eva Susanti.

Hadir perwakilan FOKBI dari 17 provinsi, pemilihan 20 instruktur terbaik yang mendapat pelatihan satu hari dari tari Ikan Nae Di Pantai sehingga diharapkan mampu memotivasi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya nasionalp.

“Kegiatan ini sejalan dengan upaya mempromosikan sektor pariwisata maritim nasional dan mendukung kampanye pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kelautan Indonesia. NTT memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya dan kelautan, dan acara ini akan semakin memperkuat posisi NTT dalam peta pariwisata internasional.

FOKBI tidak hanya didukung oleh  Kemenparekraf, Kemenpora, KORMI dan BPJS Kesehatan, tetapi juga bekerja sama dengan pengurus FOKBI di berbagai daerah melalui DPD (Dewan Pimpinan Daerah) dan DPC (Dewan Pimpinan Cabang).

Kolaborasi ini memungkinkan partisipasi dari berbagai komunitas lokal untuk mempromosikan Senam Kreasi Budaya NTT “Ikan Nae Di Pante” di wilayah mereka masing-masing, sehingga senam ini dapat dikenal secara nasional hingga ke tingkat desa dan kota.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkenalkan lebih banyak kreasi budaya lainnya dari berbagai daerah di Indonesia melalui gerakan senam. 

Senam Poco-Poco, yang telah mendunia dan tercatat di Guinness World Records, merupakan salah satu contoh sukses kolaborasi budaya dan olahraga yang ingin diikuti oleh senam kreasi lainnya, seperti “Ikan Nae Di Pante” 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »