Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal. Jumlah korban adalah 22 orang.
Dari puluhan korban tertimbun tersebut, 11 orang dinyatakan meninggal dunia. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi, miss informasi data ini terjadi karena sulitnya jaringan di lokasi kejadian.
"Berhubung jauhnya lokasi longsor yang butuh 4-6 jam jalan kaki, dan ketiadaan jaringan komunikasi, sehingga terjadi miss informasi data korban," kata Irwan dalam keterangannya, Jumat (27/9) malam.
Irwan mengatakan untuk 11 korban tewas telah keluar dari lobang tambang. Termasuk, para korban yang mengalami luka.
"Untuk korban luka berat sebanyak delapan orang, luka ringan tiga orang," ujarnya.
Longsor di area tambang ini berada persisnya di Nagari (Desa) Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Dugaan longsor terjadi akibat tingginya curah hujan di kawasan tambang. Lokasi bencana merupakan tambang yang telah lama ditinggalkan.
Sebelumnya, BPBD menyebut jumlah korban ada 43 orang. Dari jumlah tersebut, dilaporkan 15 orang meninggal dunia, 3 orang orang luka-luka dan 25 orang masih tertimbun di lokasi tambang emas tersebut. Kini data tersebut telah diralat.
Recent Posts
- Pengacara Tom Lembong: Kebijakan Impor Gula saat Kondisi Darurat, Tak Terima Fee
- Former Baldwins Travel director sentenced to prison for contempt
- Gus Ipul Ngaku Nyaman Rapat Bareng Cak Imin: Tak Ada Masalah
- Sofitel Expands its Luxury Portfolio with the Signing of Sofitel Cairo Downtown Nile
- US election: Elon Musk summoned to court over $1m giveaways to registered voters | US News
Recent Comments