30 Meter Gunung Sampah TPA Cipayung Depok Terbelah, Layanan Pengiriman Sampah Sementara Dihentikan
GUNUNGAN sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) setinggi 30 meter terbelah. Fenomena tersebut terjadi akibat parahnya aktivitas pembuangan sampah di TPA.
Munculnya fenomena tersebut dibenarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman. Abdul Rahman yang biasa dipanggil Abra menyebutkan sementara waktu terpaksa meliburkan aktivitas pengiriman sampah masyarakat ke TPA karena sedang perbaikan.
“Dua hari ini Senin dan Selasa kita menghentikan sementara pengiriman sampah dari rumah warga ke TPA, dan mudah-mudahan perbaikan yang dilakukan di TPA segera beres,” kata Abra Selasa (14/5).
Baca juga : Sungai Pesanggrahan Depok yang Tertimbun Ribuan Ton Sampah Belum Dibersihkan
Abra mengatakan kondisi TPA saat ini sangat memprihatinkan akibat tinggi sampah yang mencapai 30 meter mengakibatkan TPA terbelah dua hingga bertumpahan badan Kali Pesanggrahan.
Dikatakan pihaknya masih memikirkan solusi lain supaya gunungan sampah TPA tidak semakin parah. ” Kita sedang mengupayakan alternatif lain supaya sampah masyarakat tertangani dengan baik, termasuk sampah di pasar-pasar dan sampah pinggiran jalan,” tukasnya.
Saat ini, sambung dia pihaknya banyak menerima keluhan dari masyarakat. Mereka mempertanyakan mengapa sampah di tempatnya tidak diangkut.
Baca juga : Ribuan Ton Sampah TPA Cipayung Mengalir ke Sungai Pesanggrahan dan Jembatan Jago Depok
“Kita banyak menerima keluhan soal tidak diangkutnya sampah dan kita sudah menjelaskan alasannya. Setelah dijelaskan masyarakat pun mengerti,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Depok Bahtiar Ardiansyah menyebutkan badan Kali Pesanggrahan kini kembali dibanjiri sampah TPA Cipayung.
” Kali-kali di Cipayung, dan Sawangan kembali tertutup timbunan sampah, padahal pekan lalu sampah Kali Pesanggrahan dan kali lainnya sudah dibersihkan,” kata Bahtiar.
Saat ini kata Bahtiar telah mengerahkan satgas sumber daya air untuk membersihkan kembali sampah-sampah yang menutupi badan kali.
“Sebab jika dibiarkan berdampak pada permukiman dimana air kali tidak bisa mengalir secara bebas karena tersumbat sampah, kalau air tak mengalir kan masuk permukaan hingga kemudian membanjiri permukiman di sekitarnya,” pungkas Bahtiar. (KG/Z-7)
Recent Posts
- Cathay to resume pre-Covid capacity as Hong Kong airport expands
- Kejaksaan Bantah Kriminalisasi Tom Lembong, Tantang Adu Kuat Bukti
- Canary Technologies Named to the 2024 Deloitte Technology Fast 500™
- Microsoft ‘deploying fix’ after users report problems with Outlook and Teams | Science, Climate & Tech News
- Huw Merriman urges Aito members not to ‘give up on government’
Recent Comments