4 Akibat Utama Erosi Tanah yang Patut Diwaspadai

Selain itu, ada berbagai akibat lain yang tak kalah merugikan. Akibat-akibat ini perlu dipelajari dengan baik agar masyarakat memahami bahaya erosi tanah termasuk bagi kehidupan sehari-hari.

Menurut buku Bencana Alam, Sema Gül (2007: 5), erosi tanah merupakan pengikisan yang disebabkan oleh alam maupun aktivitas manusia. Selain itu, erosi tanah juga dapat diartikan sebagai peristiwa berpindahnya tanah atau bagiannnya dari suatu tempat.

Adanya erosi tanah dapat membuat zat hara berkurang. Jika tidak ada zat hara, maka tanah akan berkurang kesuburannya sehingga tanaman pun tidak bisa tumbuh dengan maksimal. Bahkan bila dibiarkan, tanah tak bisa digunakan lagi.

Jika hal ini terjadi, maka para petani akan kesulitan untuk menanam tanaman. Dalam jangka panjang dan skala luas, masyarakat bisa mengalami krisis pangan.

Hilangnya tumbuhan pada suatu lahan tak hanya berpengaruh pada masyarakat saja, namun juga hewan-hewan di dalamnya. Ekosistem pun menjadi rusak karena hewan-hewan kehilangan tempat tinggalnya.

Erosi bisa menggerus tanah secara perlahan. Hal ini membuat fenomena tersebut tak terasa oleh masyarakat. Namun lama-lama, erosi akan menyebabkan pondasi infrastuktur rusak. Hasilnya, infrastruktur tersebut ikut rusak bahkan runtuh.

Salah satu contoh kerusakan infrastruktur akibat erosi tanah adalah terjadinya sinkhole pada jalan raya. Hal ini berbahaya bagi pengguna jalan bahkan dapat menelan korban jiwa.

Bagian tanah yang mengalami erosi bisa terbawa air. Setelah itu, bagian tersebut akan mengendap di sungai. Lama-lama, sungai pun akan mengalami pendangkalan. Jika terjadi pendangkalan, maka banjir akan rawan terjadi.