Pergerakan Tanah Meluas setelah Gempa Garut, 13 KK di Kabupaten Ciamis Mengungsi
HUJAN deras yang telah terjadi beberapa hari dan gempa bumi magnitudo 6,2 di Kabupaten Garut telah menyebabkan pergerakan tanah di Dusun Sukamaju, Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti dan Dusun Pamekaran, Desa Payunggunung, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pergerakan tanah yang terjadi menyebabkan 13 Kepala Keluarga (KK) mengungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani mengatakan, intensitas hujan di berbagai daerah termasuknya di Ciamis telah menyebabkan banyak bencana longsor hingga menimbulkan pergerakan tanah. Namun, atas kejadian itu semakin meluas terutama terjadi di Kecamatan Cihaurbeti dan Panumbangan.
“Intensitas hujan tinggi yang terjadi banyak menimbulkan bencana dan guncangan gempa bumi Magnitudo 6,2 di Kabupaten Garut telah berdampak pada bencana pergerakan tanah dan menyebabkan 32 rumah yang mengalami retak di lantai, dinding rumah dan tanah belah,” katanya, Kamis (2/5).
Baca juga : 137 Rumah di Ciamis Tersapu Puting Beliung, Pohon Bertumbangan
Ia mengatakan, pergerakan tanah yang terjadi telah menyebabkan 8 Kepala Keluarga atau 23 jiwa terpaksa harus mengungsi ke mushola, 5 Kepala Keluarga (KK) atau 21 jiwa ke rumah saudaranya hingga total keseluruhan tercatat ada 13 KK atau 44 jiwa. Namun, gelombang pengungsi dipastikan akan makin bertambah mengingat pergerakan tanah masih terjadi.
“Untuk tempat pengungsian yang dilakukan di mushola berada di Dusun Sukamaju, Desa Sukamaju. Kejadian terjadi sejak Kamis (25/4) pukul 20.30 WIB malam dan besok harinya itu belasan keluarga terpaksa mengungsi karena dinding, lantai, halaman rumah, jalan kampung mengalami retakan dan warga khawatir terjadi longsor,” ujarnya.
Menurutnya, pergerakan tanah paling banyak terdampak di RT 44, RW 8, Dusun Wanasari, terdiri dari 10 rumah dan seluruh penghuninya dari 11 KK atau 40 jiwa mengungsi. Namun, di RT 38, RW 7, Dusun Wanasari ada 3 rumah terdampak milik Ucup, Yayat, Ogaswara, Andi Kurniawan, Lili, Titi Suryati, Entik, Oos, Dayat Hidayat, Jajang, Ajat, Jajang, dan rumah Budi Haryono.
“Hujan deras yang menerjang Ciamis selama itu telah memicu pergerakan tanah berada di Desa Budiasih, Desa Sindangkasih, tetapi juga longsor. Pergerakan tanah yang mengancam 2 rumah warga di Dusun Cikujang Hilir tersebut masih berlangsung tapi untuk Desa Budiasih, Kecamatan Sindangkasih dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, merupakan desa yang berada di kaki Gunung Sawal,” paparnya.
(Z-9)
Recent Posts
- Cathay to resume pre-Covid capacity as Hong Kong airport expands
- Kejaksaan Bantah Kriminalisasi Tom Lembong, Tantang Adu Kuat Bukti
- Canary Technologies Named to the 2024 Deloitte Technology Fast 500™
- Microsoft ‘deploying fix’ after users report problems with Outlook and Teams | Science, Climate & Tech News
- Huw Merriman urges Aito members not to ‘give up on government’
Recent Comments