Qatar: Hamas dan Israel Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata 2 Hari



Mobil yang berisikan diduga korban sandera Hamas yang menjadi pertukarang dengan Israel. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza selama dua hari. Sebelumnya kedua pihak yang berkonflik itu melakukan gencatan senjata selama 4 hari sejak Jumat (24/11).

Perpanjangan gencatan senjata tersebut dikonfirmasi oleh Qatar yang menjadi mediator konflik Hamas dan Israel. Pertukaran tawanan akan terus dilakukan kedua pihak, bantuan kemanusiaan juga akan lebih banyak yang masuk ke Gaza.

“Negara Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari dikutip dari Al Jazeera, Selasa (28/11).

Qatar, Amerika Serikat dan Mesir telah terlibat dalam negosiasi intensif untuk membangun dan memperpanjang gencatan senjata di Gaza.

Ghazi Hamad dari biro politik Hamas mengamini adanya kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata. Menurutnya dalam perjanjian sebelumnya juga disebutkan untuk membuka peluang memperpanjang gencatan senjata sehingga lebih dari 4 hari.

“Itu [kemungkinan perpanjangan] tertulis dalam perjanjian, bahwa jika Hamas memberikan lebih banyak sandera, akan ada lebih banyak hari gencatan senjata,” katanya dikutip dari Al Jazeera.

“Kami kini sepakat untuk membebaskan lebih banyak sandera dan memperpanjang perjanjian selama dua hari. Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat kami, khususnya masyarakat Gaza,” tambahnya.

Lebih jauh Ghazi menuturkan harapannya untuk tidak hanya gencatan senjata, tapi penyelesaian konflik.

“Saya berharap kita dapat memperpanjangnya hingga kita mencapai akhir perang ini. Kami ingin mengakhiri perang. Kami berada dalam gencatan senjata sementara namun kami berupaya untuk memperpanjangnya. Ada banyak dukungan dari Qatar, Mesir dan banyak negara Barat untuk mengakhiri bencana ini,” pungkasnya.

Selama gencatan senjata awal, total 50 sandera sipil, perempuan dan anak-anak, diperkirakan akan dibebaskan oleh Hamas.

Sebagai imbalannya, 150 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel akan dibebaskan. Selain itu lebih banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza.

Gencatan Senjata 4 Hari Sebelumnya

Selama tiga hari pertama gencatan senjata, 39 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan ditukar dengan 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Itu merupakan bagian dari kesepakatan antara kedua belah pihak.

Sebagai hasil dari negosiasi paralel dengan negara Teluk, Hamas juga membebaskan 17 warga Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga negara ganda Rusia-Israel.

Pejuang Hamas menyandera sekitar 240 orang ketika mereka menyerbu dari Gaza ke Israel pada 7 Oktober. Serangan itu, menurut pejabat Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang.

Setelah serangan itu, Israel melancarkan pengeboman dan serangan darat tanpa henti di Gaza. Akibatnya, menurut pejabat Palestina, lebih dari 15.000 orang termasuk anak-anak, tewas.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »