Gencatan Senjata di Gaza: Hamas Bebaskan 24 Sandera; Israel Keluarkan 39 Tahanan


Mobil yang berisikan diduga korban sandera Hamas yang menjadi pertukarang dengan Israel. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Mobil yang berisikan diduga korban sandera Hamas yang menjadi pertukarang dengan Israel. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS

Sebanyak 39 perempuan dan anak-anak yang ditahan di penjara-penjara Israel dibebaskan, Jumat (24/11). Dilansir Reuters, pembebasan ini merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari antara Israel dengan Hamas.

"Kami juga mengkonfirmasi adanya 39 tahanan perempuan dan anak-anak yang dibebaskan dari penjara Israel pada hari pertama perjanjian," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dalam akun X miliknya, Jumat (24/11).

Al-Ansari juga menyebut ada 24 tahanan yang dibebaskan dari Gaza. Mereka terdiri dari 13 warga Israel–beberapa memegang kewarganegaraan ganda; 10 warga negara Thailand; dan satu orang warga negara Filipina.

Ia juga menjelaskan, dari 24 orang yang dibebaskan itu, ada sejumlah perempuan dan anak-anak. Mereka saat ini sudah diterima oleh Palang Merah Internasional sebagai penengah.

Seluruh sandera yang dipindahkan dari Gaza itu kemudian diserahkan pada Mesir di perbatasan Rafah. Mereka didampingi delapan anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dalam konvoi empat mobil.

“Rasa sakit mendalam yang dirasakan anggota keluarga karena terpisah dari orang yang mereka cintai tidak dapat digambarkan. Kami lega bahwa beberapa dari mereka akan bersatu kembali setelah penderitaan yang lama,” kata Fabrizio Carboni, direktur regional ICRC untuk Timur Dekat dan Tengah.

Mobil yang berisikan diduga korban sandera Hamas yang menjadi pertukarang dengan Israel. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Mobil yang berisikan diduga korban sandera Hamas yang menjadi pertukarang dengan Israel. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS

Berdasarkan perjanjian, dalam gencatan senjata selama empat hari itu, 13 perempuan dan anak-anak dari sekitar 240 sandera Hamas akan masuk dalam kelompok pertama yang dibebaskan. Sebagai balasannya, Israel akan membebaskan 39 warga Palestina yang terdiri dari 24 perempuan dan 15 remaja di kelompok pertama ini.

Diharapkan gencatan senjata ini Israel berharap bisa membebaskan setidaknya 50 dari 240 sandera, sedangkan Hamas menginginkan setidaknya 150 tahanan Palestina dilepaskan. Sebelum peristiwa 7 Oktober 2023, ada sekitar 5.200 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Angka ini kemudian bertambah 3.000 lagi setelah peristiwa 7 Oktober terjadi. Dari jumlah itu, ada 145 anak-anak dan 95 perempuan.

Para sandera rencananya akan dibawa pulang oleh pasukan bantuan Palang Merah dan Tim Keamanan Mesir di bawah pengawalan militer.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »