TEMPO.CO, Jakarta – Wali Kota Medan Bobby Nasution resmi dipecat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Medan. Menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu resmi dikeluarkan sebagai kader melalui surat yang ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Kota Medan Hasyim dan Sekretaris Roby Barus pada 10 November 2023.
“Muhammad Bobby Afif Nasution telah terbukti melakukan tindakan pelanggaran Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan partai karena mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh partai politik lain. Sehingga Sdr. Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan,” tulis surat DPC PDIP Kota Medan yang diterima Tempo pada Selasa, 14 November 2023.
Sebelumnya, Bobby Nasution menyatakan dukungannya secara terang-terangan kepada pasangan capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo-Gibran. Hal itu diungkapkannya melalui organisasi Barisan Pengusaha Pejuang. Dalam acara deklarasi yang digelar di Jakarta Theater, Rabu, 8 November 2023 itu, Bobby menyebut bahwa Prabowo adalah sosok yang berintegritas.
“Sosok Pak Prabowo yang menjadi panutan bagi kami bagaimana jiwa ksatria yang ditunjukkan kepada kami, jiwa dan integritas yang dimiliki selama berkarier ini menjadi poin yang bisa kami pelajari,” kata Bobby, 8 November 2023.
PDIP telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024. Oleh karena itu, dukungan Bobby kepada pasangan calon dari partai politik lain dianggap melanggar Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai.
Lantas, seperti apa sosok dan harta kekayaan Bobby Nasution, Walikota Medan yang dipecat PDIP?
Sosok Bobby Nasution
Muhammad Bobby Afif Nasution atau yang lebih dikenal sebagai Bobby Nasution adalah seorang politikus yang lahir pada 5 Juli 1991 di Medan, Sumatera Utara. Dia merupakan suami dari Kahiyang Ayu, anak pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dia adalah anak dari mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV Erwin Nasution dan Ade Hanifah Siregar. Dia juga termasuk dalam keturunan Raja Gunung Baringin Nasution di Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Bobby mengawali kariernya dengan berbisnis di dunia properti pada 2011 silam. Kala itu dia membeli sebuah rumah bekas untuk direnovasi dan dijual kembali. Pada 2016, dia pun bergabung dengan perusahaan real estat bernama Grup Takke dan ditunjuk sebagai direktur pemasaran.
Bobby juga tercatat pernah menjabat sebagai Komisaris PT Wirasena Cipta Reswara dan menjadi penanam modal di perusahaan tambang, PT Sambas Minerals Mining. Setelah itu, dia menjajal dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai Walikota Medan periode 2021-2024. Saat itu, dia diusung oleh koalisi delapan partai politik, yakni PDIP, Gerindra, PAN, NasDem, Golkar, PSI, PPP, dan Hanura. Bobby juga aktif sebagai Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) periode 2022-2025.
Selanjutnya: Rincian harta kekayaan Bobby Nasution
Recent Posts
- Olympic Holidays appoints acting managing director
- Wamenpar Optimistis Target Kunjungan Wisman 2025 Sebesar 16 Juta Tercapai
- How Bold Thinking Can Revitalize Hospitality in 2025
- Abta promotes holiday sales ahead of Sunshine Saturday
- Upah Minimum Sektoral Jakarta 2025, Mulai Rp 5.504.696 hingga Rp 5.531.680
Recent Comments