“Direct Flight, Added Value” bagi Wisatawan Thailand ke Indonesia


BANGKOK, bisniswisata.co.id: POTENSI besar dan peluang bisnis luas bagi anggota IINTOA (Indonesia In-bound Tour Operator Association) dan TTAA (Thai Travel Agent Association) untuk mengelola pasar perjalanan wisata mau pun bisnis antar dua negara. Tabletop di Bangkok, menjadi pintu kerjasama antar anggota asosiasi Thailand dan Indonesia.

Diharapkan segera terwujud direct flight Surabaya serta Jogyakarta upaya memperluas pilihan berwisata ke Indonesia, selain Bali dan Jakarta. Pasalnya Connecting flight, menjadikan perjalanan ke Indonesia kurang kompetitif (mahal—Red). Dan wisatawan kehilangan waktu kunjung, ungkap Wakil Ketua TTAA, Wachira Wichaiwatana, dalam pembukaan ajang tabletop IINTOA di Mandarin by Center Point, Bangkok, 28-30 Agustus 2023.

Harapan pembukaan penerbangan langsung Thailand ke Jogyakarta dan Surabaya juga disampaikan anggota IINTOA. Kemudahan akses,mendukung pengembangan kawasan, destinasi wisata, seperti Jogya berikon Borobudur —heritage Budhis— dan Surabaya dengan budaya Pandhalungan kawasan Tapal Kuda Jawa Timur dengan heritage Ciwa Budhanya.

Data perhubungan udara menunjukkan pasca pandemic direct flight yang dilayani penerbangan Garuda Indonesia dan Lion Group baru pada rute Jakarto- Bangkok, Jakarta- Du Mueang dan Bali- Bangkok.

Mengusung spirit Rethinking, Recalling, Revisiting Indonesia – for Sustainable Tourism, roadshow pertama IINTOA di pasar ASEAN berupa ajang tabletop yang mempertemukan seller dari 37 perusahaan Indonesia dengan 120 buyer anggota TTAA. Diperkuat dengan ruang sales call ke perusahaan outbound Thailand yang tidak berkesempatan mengikuti tabletop.

Menurut Wachira Wichaiwatana, pangsa pasar wisatawan Thailand ke Indonesia trennya meningkat, dalam enam bulan pertama tahun 2023 ini sudah 45 ribu orang warga Thailand berkunjung ke Indonesia. Meningkat dibandingkan kunjungan tahun 2022 hanya 43 ribu wisatawan.

“Sampai tutup tahun saya prediksi kunjungan wisatawan Thailand ke Indonesia mencapai 80 persen dibanding kunjungan sebelum pandemi. Di tahun 2019 jumlah kunjungan mencapai 138 ribu wisatawan,” jelasnya lebih lanjut.

Perlu diketahui, Tourism Authority of Thailand (TAT), dalam tahun 2023 Thailand mentargetkan kedatangan 420 ribu turis Indonesia. Ditahun 2022, TAT mencatat sekitar 256.632 warga negara Indonesia berlibur di Thailand.

Untuk kepentingan promosi bersama, TTAA mengundang kehadiran anggota IINTOA dalam ajang Thailand Travel Mart pada Januari 2024, sebagai kelanjutan tabletop yang diselenggarakan IINTOA.

“Usai mengikuti ASEAN Tourism Forum (ATF-2024) di Laos. Akses Laos- Thailand selain dekat juga banyak pilihan moda transportasi yang tersedia,” undang Wakil Ketua TTAA.

Kekinian Pasar

Menjemput “bola” ke pusat pasar adalah urat nadi bisnis anggota IINTOA, salah dua dengan penyelenggaraan tabletop bersama, salescall ke mitra yang juga “hibernasi” sepanjang pandemi dan baru memulai kembali layanannya. Pada kesempatan yang sama “belajar” memahami pergeseran prilaku pasar. Termasuk belajar hal- hal baru yang dikembangkan destinasi wisata di pasar- pasar potensial.

Khusus untuk Thailand, IINTOA memperkenalkan dan mengingatkan kembali tentang Indonesia, bumi nusantara. Dari Thailand, IINTOA belajar tentang pengelolaan dan pengemasan medical and wellness tourism yang ada. Tren produk yang patut disikapi dengan bijak, ungkap Ketua DPD IINTOA Paul E. Tallo.

Usai menyelenggarakan tabletop di Thailand, IINTOA segera menjadualkan roadshow ke beberapa negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, Malaysia. “Disesuaikan dengan kebutuhan,  waktu dan kemampuan anggota,” jelas Ketua DPD IINTOA.

Didalam negeri, IINTOA juga mengagendakan sejumlah penyelenggaraan tabletop untuk memperkaya, menambah alternative produk yang ditawarkan ke pasar di luar negeri. ***



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »