TOKYO, bisniswisata.co.id: Filipina dan Brunei sedang mengintensifkan kolaborasi mereka dalam peningkatan produksi produk halal, seperti yang dikonfirmasi oleh Presiden Senat Juan Miguel F. Zubiri pada Selasa malam.
Dikansir dari halaltimes.com, setelah pertemuan dengan Duta Besar Brunei untuk Filipina, Megawati Manan, Zubiri menyoroti pentingnya menyempurnakan sistem sertifikasi halal Filipina agar dapat melayani masyarakat Muslim Filipina dengan lebih baik.
Ia menekankan meningkatnya popularitas produk halal di kalangan masyarakat Filipina karena keamanan, manfaat kesehatan, dan kualitasnya, lebih dari sekadar signifikansi keagamaan. “Ada kebutuhan mendesak untuk sinkronkan proses sertifikasi halal di seluruh departemen pemerintah Filipina,” kata Zubiri.
Lebih lanjut, dia menyarankan potensi kolaborasi pertanian, yang mengindikasikan bahwa Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) dapat bekerja sama dengan Brunei dalam usaha produksi beras.
Pada tanggal 10 Agustus, Departemen Perdagangan dan Perindustrian (DTI) memperkuat kemitraan dengan wilayah Bangsamoro untuk memajukan sektor bisnis halal di sana.
Saat peresmian kemitraan ini, Menteri Perdagangan Alfredo E. Pascual menyoroti prospek yang menguntungkan dalam industri makanan halal global, yang bernilai US$2,3 triliun, dan diproyeksikan akan meningkat menjadi US$3,4 triliun pada tahun depan.
Pascual mencatat bahwa pangsa pasar yang kecil sekalipun di pasar yang luas ini dapat mendorong kemajuan perekonomian Filipina secara signifikan.
Awal tahun ini, DTI menyoroti potensi produk halal dalam menawarkan peluang luas bagi usaha mikro dan menengah. Selain itu, dalam pertemuan baru-baru ini, Presiden Ferdinand R. Marcos, Jr. menjajaki peningkatan hubungan industri halal antara Filipina dan Malaysia dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah.
Recent Comments