RI Gagal Dapat Pembiayaan Pandemi Covid-19 Ronde Pertama, Begini Strategi Kemenkeu


TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia gagal memperoleh pandemic fund atau pembiayaan pandemi Covid-19 ronde pertama. Kementerian Keuangan atau Kemenkeu buka-bukaan soal strategi mengatasi hal ini.

Pandemic fund, dikutip dari laman resmi Bank Dunia, adalah mekanisme pembiayaan multilateral pertama untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menjadi lebih siap menghadapi pandemi di masa mendatang. Dewan Pandemic Fund telah menyetujui hibah pendanaan di putaran pertama kepada 37 negara di enam wilayah.

Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kemenkeu Yogi Rahmayanti mengakui Indonesia tidak berhasil mendapatkan pandemic fund. Dia menyebut ada sekitar 300-an proposal yang mendaftar ke pembiayaan pandemi.

“Itu menunjukkan betapa tingginya demand dari kebutuhan untuk mengakses pandemic fund,” kata Yogi usai media briefing di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Agustus 2023.

Meski proposal Indonesia ditolak, Yogi menyebut proposal itu memiliki kualitas tinggi dan termasuk kompetitif. Justru, lanjut dia, pihaknya mempertanyakan pertimbangan yang membuat proposal Indonesia ditolak.

“Sehingga ini yang kita dorong, mempercepat segera bahwa usulan-usulan yang memang sudah diakui berkualitas bisa segera mendapatkan pendanaan, meskipun di ronde-ronde setelahnya,” ujar dia.

Iklan

“Selanjutnya bagaimana proposal Indonesia supaya bisa lebih berkualitas tinggi, itu sedang kita formulasikan.”

Dilansir dari Antara, per 5 Juni 2023, pandemic fund telah mengumpulkan US$ 1,57 miliar dari 25 kontributor yang berasal dari 22 negara dan 3 lembaga filantropis. Indonesia turut berkontribusi sebesar US$ 50 juta yang dibayarkan dalam 5 tahun ke depan. Saat ini, Indonesia melakukan proses pembayaran tahap pertama di 2023.

AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA

Pilihan Editor: Jokowi Klaim Indonesia Berhasil Tangani Krisis Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »