Bukti Kecurangan Perangkat Pertandingan Liga Indonesia Sudah Dikantongi PSSI, Diserahkan ke Polisi


TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2023/2024 yang tinggal menghitung hari, PSSI bersama Polri terus berkomitmen untuk memberantas mafia bola, serta pengaturan skor pertandingan atau dikenal dengan istilah match fixing.

Hal itu disampaikan dalam jumpa pers Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta, Senin (26/6).

Erick Thohir menuturkan, PSSI bersama Polri dengan dibantu FIFA mengaku, telah menemukan indikasi adanya pengaturan skor oleh perangkat pertandingan dalam pelaksanaan kompetisi sepakbola nasional pada musim sebelumnya.

Bahkan, data-data terkait bukti pelanggaran tersebut telah dikantongi dan diserahkan kepada Kapolri. 

“Jadi ada data-data FIFA karena mereka menurunkan tim secara serius sejak beberapa bulan yang lalu. Tentu hal-hal ini menjadi bukti kongkret bagaimana pihak kepolisian terdepan untuk pemberantasan mafia sepakbola atau pengaturan skor,” ujarnya dilansir dari laman resmi PSSI, Selasa (27/6).

Terkait upaya penanganan pelanggaran tersebut, kata Erick pihaknya bersama Polri telah membentuk kembali Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola, yang telah bertugas sejak Maret 2023 lalu, guna memberantas pengaturan skor demi mewujudkan iklim sepakbola yang bersih di Indonesia.

Pemain Persib Bandug Ryan Kurnia berebut bola dengan pemain Dewa United  dalam laga uji coba di Stadion GBLA Kota Bandung, Kamis (15/6/2023). Persib menang 2-1.
Pemain Persib Bandug Ryan Kurnia berebut bola dengan pemain Dewa United dalam laga uji coba di Stadion GBLA Kota Bandung, Kamis (15/6/2023). Persib menang 2-1. (TRIBUNJABAR.ID/DENI DENASWARA)

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Kapolri dan jajarannya terutama dengan dibentuknya tim satgas anti mafia bola yang sudah berjalan dari bulan Maret. Sejak awal saya dan pak Kapolri diinstruksikan oleh bapak Presiden agar menciptakan iklim sepakbola yang bersih,” ucapnya.

Menurutnya, upaya pemberantasan mafia bola penting dilakukan, sebagai salah satu upaya mewujudkan target kompetisi Liga Indonesia menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.
 
“Upaya ini penting buat kita mendorong liga kita menjadi nomor satu di Asia Tenggara dan terciptanya tim nasional yang bisa bertanggung jawab, sehingga meraih prestasi dengan baik,” ucapnya.

Baca juga: Laga Persib Bandung vs Madura United, 2 Juli 2023 Nanti Akan Dikawal 2.613 Personel Keamanan

Kami berharap tentu proses yang akan terjadi akan transparan dengan bukti-bukti data. Jadi bukan cuma asumsi atau tebak-tebakan, tetapi ini dilandasi data dan fakta,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. Menurutnya, sebagai upaya pemberantasan mafia bola, pihaknya akan menerjunkan Satgas Anti Mafia Bola untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan dari data-data bukti pelanggaran yang telah ditemukan.

“Dalam waktu dekat, saya perintahkan kepada satgas anti mafia bola untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan sesuai dengan data-data yang kami temukan,” ujarnya.

Kapolri menuturkan, upaya pemberantasan mafia bola, merupakan komitmen Polri untuk mengawal dan mendukung kompetisi bola di Indonesia agar bisa berjalan dengan fair.  

“Dalam perjalanan kompetisi sebelumnya yang sudah berakhir dan sebentar lagi ada kompetisi baru di bulan Juni nanti, saya berharap nanti menghasilkan kompetisi (Liga 1, 2 dan 3) yang fair dan menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas. Tentunya siap untuk maju di laga nasional ataupun internasional,” katanya. (Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.).





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »