Permasalahan Pendidikan Anak Didik terhadap Kualitas Guru dan Kurikulum
Muhammad Reyhan Rabbani
Agama | Monday, 19 Jun 2023, 09:58 WIB
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membangun masa depan suatu bangsa. Di Indonesia, terdapat beberapa permasalahan yang mempengaruhi kualitas pendidikan anak didik, khususnya terkait dengan kualitas guru dan kurikulum. Dalam eksposisi ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai dua permasalahan ini dan dampaknya terhadap pendidikan di Indonesia.
Pertama, salah satu permasalahan utama adalah kualitas guru. Guru memiliki peran kunci dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan menginspirasi anak didik. Namun, di Indonesia, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam kualitas guru antara daerah perkotaan dan pedesaan. Banyak daerah pedesaan yang menghadapi kesulitan dalam menarik guru berkualitas, sehingga anak didik di daerah tersebut seringkali tidak mendapatkan pengajaran yang optimal. Selain itu, terdapat juga permasalahan dalam hal kualifikasi dan kompetensi guru. Beberapa guru mungkin tidak memiliki kualifikasi yang memadai atau belum mendapatkan pelatihan yang memadai dalam metode pengajaran terbaru. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengajar dan memahami kebutuhan individual anak didik.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ada 2,91 juta guru yang layak mengajar di Indonesia pada tahun pengajaran 2020/2021. Guru yang layak mengajar merupakan guru yang telah memenuhi syarat kualifikasi akademik (guru dengan ijazah D4/S1 atau lebih tinggi). Jumlah ini meningkat meningkat 9,60% dibandingkan tahun ajaran sebelumnya atau secara year-on-year ( yoy ). Tercatat, jumlah guru yang layak mengajar di Indonesia ada sebanyak 2,65 juta guru pada tahun ajaran 2019/2020. Mayoritas guru layak mengajar pada tahun ajaran 2020/2021 merupakan guru di sekolah dasar (SD). Jumlahnya mencapai 1,56 juta atau 53,91% dari total guru yang layak mengajar secara nasional. Sementara itu, guru yang layak mengajar di sekolah menengah pertama sebanyak 689.313 guru. Lalu, ada 330.339 guru layak mengajar di sekolah menengah atas (SMA) dan 321.964 guru layak mengajar di sekolah menengah kejuruan (SMK) tanah air.
Berdasarkan wilayah, jumlah guru yang layak mengajar terbanyak ada di Jawa Barat. Rinciannya, guru layak mengajar di SD banyak 215.121 guru, guru layak mengajar di SMP sebanyak 93.141 guru, guru layak mengajar di SMA sebanyak 37.833 guru, dan guru layak mengajar di SMK sebanyak 56.592 guru.
Secara tren, jumlah guru yang layak mengajar di Indonesia cenderung meningkat sejak tahun ajaran 2017/2018. Apalagi, jumlah guru yang layak mengajar pada tahun ini merupakan yang tertinggi selama empat tahun terakhir.
Berdasarkan beberapa sumber berita seperti salah satunya kompas.com , permasalahan kualitas guru yang rendah tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Beberapa wilayah yang sering disebutkan memiliki tantangan dalam hal kualitas guru antara lain:
1. Daerah Terluar dan Tertinggal
Daerah-daerah terpencil dan terisolasi di Indonesia sering menghadapi kesulitan dalam menarik dan mempertahankan guru berkualitas. Aksesibilitas yang terbatas, fasilitas pendidikan yang kurang memadai, serta tingkat penghasilan yang rendah di wilayah ini dapat menjadi faktor yang memengaruhi kualitas guru.
2. Pulau-pulau Kecil
Beberapa pulau kecil di Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal kualitas guru. Keterbatasan infrastruktur pendidikan, transportasi yang sulit, dan kurangnya insentif bagi guru untuk bekerja di pulau-pulau terpencil dapat menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas guru di sana.
3. Daerah Perbatasan
Wilayah perbatasan Indonesia, seperti di Papua, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur, juga sering mengalami kesulitan dalam menarik dan mempertahankan guru berkualitas. Faktor geografis, kerawanan keamanan, serta keterbatasanfasilitas dan infrastruktur pendukung pendidikan menjadi permasalahan yang harus dihadapi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa permasalahan kualitas guru tidak hanya terbatas pada daerah-daerah tersebut. Masalah ini juga dapat ditemui di beberapa wilayah perkotaan atau semi-perkotaan di Indonesia. Kesenjangan kualitas guru antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi tantangan yang harus diatasi secara menyeluruh.
Perbaikan kualitas guru di seluruh wilayah Indonesia merupakan upaya yang kompleks dan memerlukan kerja sama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Program pelatihan dan pengembangan profesional, peningkatan fasilitas pendidikan, serta peningkatan insentif bagi guru di daerah terpencil menjadi beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan ini.
Permasalahan kedua terkait dengan kurikulum pendidikan. Kurikulum yang disusun dengan baik merupakan landasan yang kuat dalam memastikan anak didik mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Namun, di Indonesia, kurikulum pendidikan seringkali mengalami perubahan yang terlalu sering dan tidak konsisten. Hal ini dapat menyebabkan gangguan dalam proses pembelajaran dan menimbulkan kebingungan baik bagi guru maupun anak didik. Selain itu, beberapa aspek dalam kurikulum mungkin kurang relevan dengan kebutuhan dunia nyata dan tidak mempersiapkan anak didik secara memadai untuk menghadapi tantangan masa depan. Kurikulum yang tidak selaras dengan perkembangan zaman dapat menyebabkan kesenjangan antara apa yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan dunia kerja.
Perubahan kurikulum berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan, dimana dampak baiknya yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tapi didukung oleh kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik bahkan lembaga itu sendiri. Dimana kepala sekolah harus berhubungan baik dengan atasannya dan membina hubungan baik dengan bawahannya, lalu guru juga harus bermutu, maksudnya gurunya harus memberi pelajaran yang dapat dicerna oleh peserta didik, lalu siswa juga harus bermutu, maksudnya siswa dapat belajar dengan baik, giat belajar,menjadi siswa yang kreatif dalam setiap pemecahan masalah . serta kritis dalam setiap pelajaran.
Dampak dari permasalahan kualitas guru dan kurikulum dalam pendidikan anak didik di Indonesia sangatlah signifikan. Kualitas guru yang rendah atau tidak memadai dapat menghambat kemampuan anak didik untuk belajar dan berkembang secara optimal. Hal ini dapat berdampak negatif pada hasil ujian, tingkat kelulusan, dan kesempatan anak didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kurikulum yang tidak tepat juga dapat mempengaruhi kemampuan anak didik dalam memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Peningkatan kualitas guru dan kurikulum adalah dua faktor penting dalam meningkatkan pendidikan anak didik di Indonesia. Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan kedua hal tersebut:
1. Peningkatan Pelatihan dan Pengembangan Guru:
· Menyediakan pelatihan yang terus-menerus bagi guru untuk meningkatkan keterampilan mengajar, menggunakan teknologi pendidikan, dan mengelola kelas dengan efektif.
· Mendorong kolaborasi antara guru dengan cara memfasilitasi pertukaran pengalaman dan praktik terbaik di antara mereka.
· Meningkatkan akses guru terhadap sumber daya pendidikan, termasuk bahan ajar, kurikulum terbaru, dan alat bantu mengajar yang relevan.
2. Perbaikan Rekrutmen dan Seleksi Guru:
· Melakukan seleksi guru secara ketat dengan melihat kompetensi dan kualitas mereka untuk memastikan hanya guru berkualitas yang masuk ke sistem pendidikan.
· Membangun standar yang jelas untuk penerimaan guru baru, termasuk persyaratan pendidikan, keterampilan interpersonal, dan pengetahuan subjek yang memadai.
3. Peningkatan Kualitas Kurikulum:
· Merevisi kurikulum secara berkala untuk memastikan relevansi dengan tuntutan zaman dan kebutuhan anak didik.
· Mengintegrasikan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, dan kolaboratif, yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar.
· Menyediakan kurikulum yang mencakup keahlian abad ke-21, seperti keterampilan komunikasi, kolaborasi, pemecahan masalah, dan literasi digital.
4. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan:
· Mengembangkan sistem pemantauan dan evaluasi yang memadai untuk mengukur kualitas guru dan implementasi kurikulum.
· Melibatkan semua stakeholder, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pemerintah dalam proses evaluasi untuk mendapatkan umpan balik yang komprehensif dan memperbaiki kelemahan yang teridentifikasi.
5. Peningkatan Pendanaan Pendidikan:
· Meningkatkan anggaran pendidikan untuk memastikan tersedianya dana yang cukup untuk melatih guru, memperbaharui kurikulum, dan menyediakan sumber daya pendidikan yang memadai.
· Mengalokasikan dana dengan bijaksana untuk memprioritaskan peningkatan kualitas guru dan kurikulum.
Peningkatan kualitas guru dan kurikulum membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat. Kolaborasi yang baik dan upaya berkelanjutan akan membantu menciptakan perubahan positif dalam sistem pendidikan Indonesia.
Dalam kesimpulannya, permasalahan pendidikan anak didik di Indonesia terkait dengan kualitas guru dan kurikulum merupakan tantangan serius yang harus dihadapi. Diperlukan upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas guru dan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Hanya dengan adanya investasi yang berkelanjutan dalam pendidikan, kita dapat memastikan bahwa anak didik di Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang cerah.
Ditulis oleh :
Muhammad Reyhan Rabbani
Khansa Fatihah
Syifa Usholihah
Syalma Nurfitriany
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Recent Posts
- Agent Diary: We’re only a week into peaks, if it hasn’t happened for you yet, it will!
- 4 Polisi Polres Jakpus dan Polsek Kemayoran Didemosi 5-8 Tahun Imbas Kasus DWP
- Opening of Ramada Plaza by Wyndham hotel in Jammu, J&K
- Crystal unveils collection of sailings for 35th anniversary
- How to Keep Guests and Hotel Teams Happy
Recent Comments