Aksi Kamisan Memperingati 25 Tahun Reformasi


Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas Kepolisian berjaga saat aksi yang kamisan yang digelar Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023). Aksi kamisan tersebut dalam rangka memperingati 25 tahun reformasi serta menuntut pemerintah untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023). Aksi kamisan tersebut dalam rangka memperingati 25 tahun reformasi serta menuntut pemerintah untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  —  Aktivis dari Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) melakukan Aksi Kamisan ke-772 di depan Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023).


Aksi kamisan tersebut dalam rangka memperingati 25 tahun reformasi serta menuntut pemerintah untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat.


 

sumber : Thoudy Badai/Republika





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »