Cerita Lengkap Soimah Didatangi Pegawai Pajak Bawa Debt Collector


TEMPO.CO, Jakarta – Artis Soimah menceritakan pengalaman tak mengenakkan terkait pegawai pajak. Salah satunya, dia didatangi pegawai pajak bersama debt collector.

Soimah mengatakan, dia sering berada di Jakarta karena pekerjaannya. Tetapi, alamat rumah di KTP berada di rumah mertuanya. 

“Bapak itu selalu dapat surat (dari pajak). Bapak kan kepikiran,” kata Soimah dalam podcast yang diunggah di kanal YouTube mojokdotco pada 5 April 2023.

Soimah lantas menenangkan bapak mertuanya dengan mengatakan tidak ada masalah apa-apa. Kemudian datanglah pegawai pajak.

“Akhirnya datang itu orang pajak ke tempat kakak saya, bawa debt collector gebrak meja. Serius. Bawa dua (debt collector),” cerita Soimah.

Kejadian itu berada di rumah kakak iparnya. Sebelumnya, Soimah dituduh tidak mau menemui pegawai pajak yang datang ke rumahnya.

“Padahal posisi saya di Jakarta. Jadi dianggap kakak saya menyembunyikan saya,” ujar Soimah. 

Padahal, kata Soimah, dirinya live di televisi setiap hari. Dengan begitu, seharusnya bisa dicek. 

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo ikut buka suara.

“Kenapa membawa debt collector? Bagian ini saya belum paham betul, berusaha mengunyah,” ujar Prastowo dalam keterangan tertulis, Sabtu 8 April 2023.

Menurut Undang-Undang, kata dia, kantor pajak sudah punya debt collector yaitu Juru Sita Pajak Negara (JSPN). JSPN bekerja dibekali surat tugas dan menjalankan perintah jelas, ketika ada utang pajak yang tertunggak. 

“Soimah sendiri tidak pernah diperiksa kantor pajak dan tercatat tak ada utang pajak, lalu buat apa didatangi sambil membawa debt collector? Bagi JSPN, tak sulit menagih tunggakan pajak tanpa harus marah-marah,” ungkap Stafsus Sri Mulyani ini.

Sebab, JSPN bisa menerbitkan Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan, memblokir rekening, lalu melelang aset atau memindahkan saldo rekening ke kas negara. 

“Kesaksian semua petugas pajak yang berinteraksi, mereka tak pernah bertemu Soimah, hanya keluarga atau penjaga rumah. Terakhir dengan konsultan pajak,” bebernya.

Lebih jauh, Prastowo mengatakan sudah menghubungi budayawan kondang Butet Kertaradjasa yang menyediakan diri menjadi penengah yang baik. 

“Beliau mengajak pihak KPP dan Soimah duduk bareng, ngobrol hati ke hati. Tak perlu masing-masing merasa yang (paling) benar,” kata Prastowo.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »