Tatang Lolos dari Maut Setelah Menyingkir dari Saung di Atas Balong di Dusun Cibogor, Ciamis


TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Kalau saja Tatang (45), tetap bertahan dan berteduh di saung atas balong sisi jalan setapak menuju rumahnya di Kampung Cipala RT 06 RW 03, Dusun Cibogor, Desa/Kecamatan Panawangan, Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 15.15, mungkin ceritanya akan lain.

“Baru beberapa menit saya keluar dari saung itu, tiba-tiba kayu albasia tumbang dihantam angin kencang. Saung sisi balong itu remuk, lihat saja dari atas tebing ini. Itu saung dan pohon yang menimpanya masih ada,” ujar Tatang, warga Kampung Cipala Dusun Cibogor RT 06 RW 03 Desa Panawangan kepada Tribun Kamis (5/1/2023).

Menurut Tatang, waktu angin puting beliung melanda Dusun Cibogor Rabu (4/1) sekitar pukul 15.15 sore tersebut ia sedang dalam perjalanan dari warung hendak pulang ke rumahnya.

Warung milik bapak dua anak tersebut berada di sisi jalan raya Ciamis-Cirebon di Kampung Cipala Dusun Cibogor RT 05 RW 03 sementara rumahnya di Kampung Cipala Rt 06 RW 03.

Tatang, warga Kampung Cipala, Dusun Cibogor yang lolos dari tertimpa pohon akibat angin kencang, Rabu (4/1/2023)

Biasanya kalau pulang ke rumah dari warung , Tatang naik sepeda motor lewat jalan kampung depan rumah Mak Narsih dan Mak Esim (kedua rumah warga Kampung Cipala ini juga rusak akibat angin kencang). 

Tapi Rabu (4/1/2023) sore tersebut Tatang memilih pulang dari warung ke rumahnya dengan berjalan kaki. Lewat jalan setapak pematang sisi kolam yang berada di bawah tebing (lembah jurang). Lewat jalan pintas, pematang balong.

“Waktu jalan lewat pematang kolam sore itu tiba-tiba mendung gelap disertai angin kencang dan sedikit gerimis. Saya memilih berteduh di saung sisi balong,” katanya.

Baca juga: Angin Puting Beliung di Ciamis Mencekam Warga, Gemuruhnya seperti Pesawat Tempur Lewat

Saat berteduh di dalam saung balong tersebut menurut Tatang, ia menyaksikan dahsyatnya gemuruh angin puting beliung. Angin kencang menghitam berputar-putar dilembah tebing, di atas balong.

“Saya lihat banyak pohon bertumbangan. Pohon petai, pohon albasia dan bahkan pohon durian besar patah tumbang masuk sawah dan balong. Suasana mencekam,” ungkap Tatang.

Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam kondisi sedikit panik, menurut Tatang ia nekad keluar dari saung balong tempat ia berteduh. Kemudian ia melangkah jalan setapak menyusuri tebing menuju rumahnya.

Baca juga: Baru Saja Mak Esim Selesai Makan Bakso, Rumahnya di Ciamis Diterjang Angin Puting Beliung

“Belum berapa jauh dari saung saya lihat pohon albasia patah tumbang menimpa saung tempat saya berteduh tadi. Ngeri juga kalau saya masih ada di dalam entah apa yang akan terjadi. Saung itu remuk dihantam pohon. Alhamdulillah, saya selamat,” katanya bersyukur.

Mungkin karena sedikit masih trauma, Kamis (5/1) siang tersebut Tatang memilih jalan kampung Cipala yang ada di atas tebing yang melewati depan rumah Mak Narsih dan Mak Esim.

“Tapi yang jadi masalah, di jalan kampung ini masih banyak pohon tumbang. Kemarin pak Nono sampai terjebak, mobilnya tidak lewat karena pohon tumbang. Baru sekarang bisa lewat, puing-puing pohon sudah banyak yang disingkirkan,” ujar Tatang.

Baca juga: Bupati Ciamis Ingatkan Pejabat dan ASN yang Suka Marah-marah, Ancam Beri Sanksi hingga Dicopot

Tapi warga menurut Tatang, khawatir jalan kampung yang menghubungkan RT 05 dan Rt 06 RW 03 Kampung Cipala tersebut terancam ambles longsor. Karena ada pohon petai yang tumbuh di sisi tebing jalan tumbang diterjang angin kencang. Tapi akarnya membawa badan sisi jalan hingga sisi jalan runtuh ambles.

“Kalau dibiarkan terus ruas badan jalan kampung yang menghubungkan RT 05 dan RT 06 Cipala ini bisa longsor lebih besar dan jalannya terancam putus padahal di kampung ini banyak rumah ,” katanya.

Di sisi jalan kampung yang menghubungkan Rt 05 dan RT 06 RW 03 Kampung Cipala itu puluhan pohon bertumbangan diterjang angin kencang Rabu (4/1) sore. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, terutama bagian atapnya.

Bahkan kubah musala yang ada di sisi jalan dekat rumah Mak Narsih dan Mak Esim tersebut terbang disapu angin kencang termasuk toa yang dipasang dikubah musola tersebut. Bagian genting atap musola juga ada yang rontok berjatuhan. (*)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »