Bukan Politik, Bahlil Ungkap Alasan Softbank Mundur dari Proyek IKN


JawaPos.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan di balik mundurnya perusahaan modal ventura asal Jepang Softbank untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN). Menurutnya, alasan Softbank mundur karena dari proposal yang ditawarkan hanya menguntungkan satu sisi.

Padahal, Bahlil selalu menekankan bahwa investasi harus memiliki nilai keadilan alias untung bagi dua pihak. Sebelum Softbank mengundurkan diri, ia mengakui Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Berkali-kali saya ikut untuk mengaproch proposal yang ditawarkan. Menurut kami, (penawaran investasi IKN) untung bagi dia, enggak untung bagi negara (Indonesia) dan kami nggak mau didikte,” ungkap Bahlil dalam raker bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/12).

Bahlil mencontohkan, dalam persoalan ini ada ketidakadilan yang ditunjukkan. Menurutnya soal Finansial Internal Rate of Return (IRR) atau tingkat pengembalian modal yang ditentukan sendiri.

“Contoh nih ya, dia mau bangun, IRR ditentukan sendiri, nanti pemerintah tinggal sewa ke dia. Nggak fair dong, nggak cincai dong,” tutur Bahlil.

Oleh sebab itu, kata Bahlil, pemerintah mencari investor yang bisa menerapkan nilai keadilan dalam berinvestasi. “Jadi kita mencari model investasi yang fair. Artinya yang investornya juga hidup tapi negara juga jangan dibuat berat. Win-win (sama-sama menguntungkan),” imbuhnya.

Lebih lanjut Bahlil membeberkan bahwa masih ada sejumlah negara yang berminat melakukan investasi di IKN. Negara-negera tersebut, antara lain Uni Emirat Arab (UEA), Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan.

Diberitakan sebelumnya, SoftBank Group memutuskan mundur dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Disinyalir mundurnya bank dari Jepang itu dipicu situasi politik.

Direktur Center of Econmics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, salah satu faktor yang memengaruhi SoftBank mundur dari proyek IKN Nusantara adalah masalah keuangan di internal mereka.

“SoftBank telah memiliki masalah keuangan internal dan diperparah selama masa pandemi. Kerugian SoftBank dari Wework tahun 2020, Alibaba tahun 2021 belum bisa tergantikan hingga saat ini,” ujar Bhima Yudhistira ketika dihubungi JawaPos.com, Minggu (13/3).

Menurut Bhima Yudhistira, faktor lain yang menyebabkan SoftBank mundur dari proyek IKN Nusantara disinyalir ada campur tangan politik dalam pembangunan IKN.

“Kegaduhan belakangan soal perpanjangan masa jabatan presiden membuat investor memilih wait and see. Investasi di IKN bukan jangka pendek, tapi butuh kepastian jangka panjang. Dikhawatirkan risiko politik terkait pemilu akan membuat proyek IKN terkendala, bahkan bisa berhenti total,” jelasnya.

Editor : Edy Pramana

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »