Asiknya Nongkrong di Warung Indonesia di Paris


Diaspora Indonesia Dini KM, chef editor Suara Dunia.Com menuliskan pengalamannya mengunjungi La Maison de L’Indonesie ( LMDI) yang dikomandani Eka Moncarre sekaligus  perwakilan Visit Indonesia Tourism Office (VITO ) di Perancis. Foto-foto sekuruhnya : Dini KM. Berikut kisahnya.

PARIS, bisniswisata.co.id: Nama ‘Rumah Indonesia’ atau dalam bahasa Prancisnya La Maison de L’Indonésie (LMDI), sebenarnya sudah tidak asing di telinga saya. Hubungan kami sebagai sesama diaspora Indonesia tentu saja kuat untuk mempromosikan nama Indonesia. Saya sebagai jurnalis diaspora Indonesia dan Eka Moncarre sebagai sosok yang tak asing namanya dalam membangun berbagai kegiatan promosi Indonesia. 

Bersama Eka Moncarre dan Anis

Namun tempat baru Rumah Indonesia ini, baru sempat saya datangi di akhir September ini. Berada di arrondissement 14 Paris, tempat ini sangat mudah ditemukan. Beberapa langkah sebelum sampai ke sana, Eka sudah menunggu saya di luar pintu dengan senyum lebar. 

“Halo mbak Dini, selamat datang di La maison de l’Indonésie” sambutnya hangat.

Bangunan dengan sisi luar dari batu bata merah dan dekorasi di dalamnya sangat kontras. Motif mega mendung dengan plafon berwarna biru menjadi pilihan Eka agar LMDI terlihat meriah. Memasuki warung Indonesia ini, kita langsung bisa melihat sekeliling toko penuh dengan berbagai produk dari Indonesia. 

Berbagai macam bumbu, kopi, teh, coklat, macam-macam tepung yang membuat saya sampai terheran-heran hingga produk artisanal dan dekorasi Indonesia bisa kita dapatkan. Bangunan ini memiliki lantai atas yang digunakan sebagai tempat berbagai kegiatan.

Hari itu kondisi tubuh saya masih belum sehat sepenuhnya, namun kewajiban dalam meliput beberapa acara haruslah ditepati. Eka langsung menawarkan saya untuk mencicipi minuman yang katanya bagus untuk kesehatan perut saya, curcuma dengan susu almond. Minuman ini, wajib dicicipi pokoknya kalau kita suka dengan minuman herbal, asli enak banget, rasanya gurih dan bikin badan hangat!

Curcuma susu almond

Kami mulai berbincang mengenai warung indonesianya yang baru diresmikan tanggal 18 Mei 2022. Perbincangan santai kami selalu diselingi dengan kewajiban Eka menyambut klien yang datang. Mereka mulai berdatangan untuk mencicipi minuman di pagi itu. Kebanyakan memang memesan kopi untuk memulai sarapan.

Sayapun jadi ikut mewawancarai beberapa konsumen. Pasangan Prancis Italia, Léo dan Andréa saya pilih karena keduanya terlihat begitu menikmati dan antusias dengan pilihan kopinya. Keduanya tinggal masih satu daerah dengan LMDI, namun baru kali ini mereka mencoba untuk mendatanginya.

“Kejutan bagus bagi saya saat memasuki toko ini, dekorasi yang indah dan unik dan cafe yang saya cicipi sangat enak,” tutur Léo.

“Saya sangat suka dengan kopi yang ditawarkan di sini, karena sebelum memilih kopi, Madame (ibu) yang punya toko menerangkan kepada kami dengan sabar setiap jenis kopi, sehingga di sini kami tidak hanya sekedar minum kopi tapi mengenal jenis kopi yang saya pilih.” Ujar Andréa.

Tamu lainnya saya lebih ajak ngobrol tanpa harus wawancara karena saya juga tidak ingin menganggu kenikmatan mereka berada di sini. Salah satu klien yang berasal dari Madagaskar mengaku sudah beberapa kali membeli produk di sini dan menurutnya salah satu kelebihan LMDI adalah pemiliknya selalu hangat menyambut para klien dan asyik diajak ngobrol!

Asyik diajak ngobrol rasanya memang tepat. Saya yang tadinya hanya mampir untuk minum dan melihat proses cupping café akhirnya berlanjut hingga makan siang. 

Selama berada di sana, Eka mungkin memang pada dasarnya senang ngobrol orangnya, dengan luwes menjelaskan kepada yang datang setiap akan memilih minuman atau jenis makanan. Mungkin ini salah satu kelebihan berada di Warung Indonesia ini. Pasalnya Paris terkenal dengan orang-orangnya yang serba cuek.

 

Tahu bakso jadi pilihan makan siang

Bakso tahu menjadi pilihan makan siang saya dan sahabat saya yang kemudian datang ikutan nongkrong di sini. Wangi dari kuah bakso tahu sangat harum dan pas banget dilidah. 

Eka menjelaskan kepada saya bahwa semua daging yang digunakan di sini adalah ‘halal’. Perut saya yang masih rawan langsung adem mengunyah hangatnya kuah gurih dan bakso tahunya yang memang endezz.

Sambil menikmati santapan siang, dua anak muda masuk ke LMDI, keduanya adalah warga Singapura dan Korea. Mereka rupanya ikutan memilih bakso tahu dan mie ayam. Rupanya makanan ini sangat cocok dilidah gadis asal Singapura, diapun memesan satu lagi dibungkus untuk dibawa pulang.

Makanan di LMDI tidak dimasak di tempat namun hanya dihangatkan ketika kita memesan. Namun soal rasa dan kualitas sangat baik, apalagi kalau bicara harga, dengan 10 euros kita sudah bisa kenyang, ini sangat sulit didapatkan di Paris.

LMDI juga padat dengan berbagai kegiatan. Atelier pijat, nari, coffee cupping (uji cita rasa kopi), berbagai seminar dan acara-acara promosi Indonesia sudah menjadi agenda mingguan di sini.

Melihat coffee cupping

Salah satu yang membuat saya senang adalah di LMDI ini saya bisa melakukan kewajiban ibadah saya. Anak magang di sini meminjamkan saya peralatan sholat dan saya dipersilahkan untuk memenuhi kewajiban di saya di ruang atas.

Saya meninggalkan Rumah Indonesia dengan senang dan puas. Asyik ngobrol dengan Eka Moncarre dan pegawainya, perutpun kenyang dengan nikmat. Alhamdulillah banget hari itu saya tidak hanya mendapatkan satu tempat nongkrong namun ilmu baru dari atelier cupping yang diperlihatkan kepada saya tadi.

 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »