Mayapada Hospital Berencana Terbitkan Obligasi Rp 950 Miliar


JawaPos.com – PT Sejahteraya Anugrahjaya Tbk, perusahaan yang lebih dikenal masyarakat dengan nama Mayapada Hospital atau Mayapada Healthcare berencana menerbitkan obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 950 miliar yang ditawarkan dengan nilai 100 % dari nilai pokok obligasi.

Rencananya, perusahaan dengan kode SRAJ di lantai Bursa Efek Indonesia ini akan menerbitkan 2 seri obligasi, yaitu seri A berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8.75% – 9.75% dan seri B berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 9.50% – 10.50%.

“Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing seri obligasi,” ujar Charlie Salim, Direktur SRAJ dalam keterangan yang diterima JawaPos.com.

Perseroan telah menunjuk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk sebagai wali amanat untuk penerbitan obligasi tersebut. Penjamin Emisi Obligasi adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas. SRAJ telah mendapatkan peringkat perusahaan idA dengan Outlook Stable dari PEFINDO. Peringkat ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kapasitas yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka panjang. Pemenuhan kewajiban ini didukung oleh kualitas layanan Mayapada Hospital yang baik, potensi pertumbuhan pendapatan rumah sakit, serta potensi permintaan di industri kesehatan di Indonesia.

Dana hasil obligasi, setelah dikurangi biaya emisi, 90%-nya akan digunakan untuk pengembangan usaha Group Mayapada Hospital berupa renovasi dan pembangunan unit rumah sakit serta pembelian peralatan medis, peralatan umum, dan kebutuhan sistem IT.

Sedangkan 10% sisanya diperuntukkan sebagai modal kerja seperti pembiayaan operasional kegiatan rumah sakit dan lainnya. Sebagai informasi, saat ini Mayapada Hospital telah mengoperasikan 5 rumah sakit di Tangerang; Lebak Bulus, Jakarta Selatan; Kuningan, Jakarta Selatan; Bogor; dan Surabaya.

Tren pertumbuhan pendapatan Mayapada Hospital cukup tinggi, terbukti dari total pendapatan usaha Grup Mayapada Hospital per 31 Desember 2021 sebesar Rp.1,924 Triliun, naik signifikan dibanding per 31 Desember 2020 yang tercatat Rp.1,283 Triliun. Pendapatan pada tahun 2020 sebagian dikarenakan Mayapada Hospital melayani pasien Covid-19, khususnya di triwulan 3 yang disebabkan adanya varian delta yang menular cepat.

Saat ini, berdasarkan analisa internal, jumlah pasien yang berkunjung ke rumah sakit akan terus bertumbuh karena masyarakat yang pernah terinfeksi Covid-19 akan merasa perlu menjaga kesehatan akibat keluhan-keluhan yang mungkin muncul pasca pulih dari Covid-19. Masa pandemi Covid-19 telah meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kualitas layanan Mayapada Hospital, dengan demikian pengembangan usaha juga merupakan komitmen Mayapada Hospital untuk melayani masyarakat secara lebih luas.

Charlie Salim mengatakan bahwa tren pertumbuhan pendapatan perseroan cukup tinggi dan Mayapada Hospital berkomitmen untuk pengembangan bisnis layanan kesehatan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Penerbitan obligasi ini akan menjadi salah satu instrumen keuangan untuk pengembangan usaha, renovasi fasilitas dan pelayanan kesehatan yang lebih baik hingga modal kerja.

Masyarakat yang tertarik untuk memiliki obligasi Mayapada Hospital dapat berpartisipasi dalam masa penawaran awal (book building) pada tanggal 31 Agustus – 14 September Agustus 2022. Sedangkan penawaran umum akan dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 September 2022 dan tanggal distribusi obligasi secara elektronik adalah 4 Oktober 2022.

Editor : Mohamad Nur Asikin





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »