Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dari Rp 7.620 menjadi Rp 10 ribu, bakal diikuti dengan kenaikan harga lainnya.
Seorang pedagang kopi keliling di Kota Bandung, Itang, mengatakan akan menaikkan harga dagangannya karena harga BBM naik.
Penjual kopi keliling asal Ciumbuleuit, Kota Bandung itu mengaku sehari bisa menghabiskan sekitar dua liter bensin untuk keliling Kota Bandung berjualan kopi.
“Saya jualan kopi keliling pakai motor, sehari bisa habis bensin sekitar 2 liter. Dengan adanya kenaikan BBM ini mau tidak mau ya harus naik juga, dari harga kopi Rp 3 ribu ke Rp 4 ribu mungkin. Habis gimana, ya, kami mengikuti saja,” ujar Itang, saat ditemui di SPBU Jalan Riau, Kota Bandung Sabtu (3/9/2022).
Ia mengaku tidak dapat berbuat banyak, dengan kenaikan harga BBM ini.
Menurutnya, sebagai rakyat kecil kebijakan pemerintah hanya bisa diterima dengan pasrah .
“Ya, bagaimana, ya, mau tidak mau harus diterima. Kita orang kecil paling pasrahlah. Sebelumnya sudah tahu, ada wacana kenaikan pasti itu mah, kapan naiknya, ternyata sekarang,” katanya.
Menurut Itang, biasanya kenaikan harga BBM itu dilakukan pada tengah malam.
Namun, tahun ini justru pada sore hari.
“Biasanya naiknya itu jam 00.00 WIB, tapi ini sekarang mah jam-jam sibuk orang-orang antre bensin dengan harga kemarin gitulah, ternyata sekarang sudah Rp 10 ribu,” ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM. Pengumuman kenaikan harga BBM diumumkan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (3/9/2022).
Adapun kenaikan harga tersebut yakni Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Baca juga: Masyarakat Harus Mengerti, Ini Alasan Pemerintah Menaikkan Harga BBM, Jokowi: Situasi yang Sulit
Recent Comments