Anak Buah Jenderal Andika Perkasa di Kuningan Mengikuti Latihan Tempur Intel dan Mengasah SDM



Laporan Kontributor Tribuncirebon.com Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Sekitar seratus anak buah Jenderal Andika Perkasa dari Korem 063/SGJ dan Kodim 0615/KNG melaksanakan kegiatan latihan Intel Ter Pur Terintegrasi TA 2022, di Desa Sindangjawa, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Selasa (30/8/2022).

Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Dany Rakca dalam kehadiran di agenda militer itu menekankan agar penyelenggara latihan  berperan secara aktif sehingga seluruh rangkaian latihan ini dapat berlangsung dengan tertib, aman dan lancar sesuai rencana yang telah dirancang.

“Tujuan dari Latnis Intel Ter Pur Terintegrasi ini adalah untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan di bidang pengetahuan dan keterampilan teknis dalam melaksanakan kegiatan intelijen, Téritorial dan Tempur untuk menunjang tugas pokok sebagai prajurit,” kata Danrem 063/Sunan Gunung Jati di dampingi Dandim 0615/KNG Letkol Inf Bambang Kurniawan.

Danrem menyebut rangkaian kegiatan Latnis, terdiri dari penyiapan daerah pengungsi, melaksanakan pengecekan personil, melaksanakan pengendalian penduduk yang mengungsi akibat adanya serangan dari Agresor dan Matbar dari unit Intel untuk mengetahui kegiatan  dan kekuatan musuh, melaksanakan penghadangan kendaraan dan  melaksanakan serangan dan penghancuran.

Sementara dalam kegiatan Latnis Intel Ter Pur Terintegrasi TA 2022 juga berlangsung di rumah Sutan Syahrir (Revolusioner Kemerdekaan RI) Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan..

Dalam kegiatan tadi, hadir Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, S. I. P, Brigjen TNI Fahrid sekaligus Dirjen Pothan Kemhan RI dan Kolonel Inf Dhany Rakca yang Danrem 063/SGJ beserta jajaran, Iip Hidayat dari Kesbangpol Provinsi Jawa Barat serta para Komandan Satuan Jajaran Kodam III/SLW termasuk Dandim 0615/Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan.

“Dalam Latnis Intel Ter Pur Terintegrasi TA 2022 ini, puluhan prajurit Kodim 0615/Kuningan melakukan peragaan operasi perlawanan wilayah,  penyergapan dan penghancuran instalasi.  Juga Operasi perlawanan wilayah penyergapan dan penghancuran instalasi adalah suatu bentuk operasi yang dihadapkan pada situasi Global, tindakan itu mengambil konsep ‘total people’s war”, ujarnya.

Sementara itu, Pangdam III/SLW Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, mengatakan, kegiatan ini sekaligus pembinaan, sosialisasi dan edukasi bagaimana menjabarkan undang-undang TNI no. 43 tahun 2004

“Saya mencoba melihat apa saja hambatan dalam implementasi antara komponen utama, cadangan, dan pendukung. Kami berharap dari kegiatan ini ialah persatuan yang terintegrasi. Perlu ada undang-undang yang disinkronkan karena selama ini kegiatan sendiri-sendiri. Bagaimana peran TNI dan masyarakat,” katanya. (*)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »