Bersinergi Tingkatkan Pemahaman Nutrisi dalam Pilar SDGs Tanpa Kelaparan di Desa Rancaekek Kulon


TRIBUNJABAR.ID, – Definisi sehat menurut “World Health Organization” (WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam meningkatkan nutrisi, Stunting merupakan salah satu permasalahan yang masih banyak ditemukan. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Risiko mengalami stunting tertinggi juga terjadi pada 1000 hari masa kehidupan pertama anak. Penyebabnya karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh anak tidak dapat mencapai tinggi optimal sesuai potensi genetik yang dimiliki anak.

Dengan hadirnya KKN PPM Tematik Universitas Bhakti Kencana “UBK Support the Sustainable Development Goals” yang merupakan kegiatan pengabdian diri mahasiswa kepada masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan beberapa masalah terkait meningkatkan pemahaman nutrisi khusunya Stunting. Dan khususnya dengan adanya kegiatan KKN Universitas Bhakti Kencana di desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung dapat memberikan dampak baik dan turut berperan serta dalam pencegahan dan penanganan meningkatkan nutrisi khususnya Stunting di desa Rancaekek Kulon.

Sebagai upaya menjaga gizi anak Bawah Lima Tahun (Balita), Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Bandung mengadakan sosialisasi dan penyuluhan mengenai stunting. Kegiatan ini berlangsung di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) RW 05 di Desa Rancaekek Kulon pada tanggal 04 Agustus 2022. Dalam pelaksanaan program ini, kami beberapa dosen Universitas Bhakti Kencana yang diketuai oleh Dr.apt. Deden Indra Dinata, M.Si dengan anggota Apt. Widhya Aligita, M.Si, Fikri Mourly Wahyudi, S.Kep., M.K.M., R. Nety Rustikayanti, S.Kp., M.Kep, Meti Sulastri, SST., M.H.Kes, dan juga mahasiswa KKN Kelompok 8 yang diketuai oleh Habib Nurabdul Wahab Komara dengan anggota N. Sarah Raudotul Zannah, Rahmah Widianti, Aprilia Nazlyna Putri Hidayat, Neng Dina Juita, Attia Septiani Ananda Putri, Idelia Muzdalipah, Farida Lestari, Hasna Shafa Huwaidah, Fuji Nur Listiawati Nugraha, Hendar Hermawan, Aulia Denisha Rizky, Annisa Nurul Fauziah, Enci Agnes Salma Sania, Muhamad Ichsan Ardhana, Mochamad Ibadurrohman, Sinta Fauziah Astuti, Tia Priliantini, Zulfa Nabilah dan Fiqri Mochamad Haikal, menggandeng Puskesmas Rancaekek.

Dalam acara sosialisasi tentang meningkatkan nutrisi pada stunting di Desa Rancaekek Kulon, kami menghadirkan ahli gizi dari Puskesmas Rancaekek. Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 30 ibu-ibu dari Desa Rancaekek Kulon termasuk dengan ibu kader. Stunting merupakan salah satu penyebab tinggi badan pada anak terhambat sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

“Makanan yang mengandung zat besi untuk bayi menjadi salah satu nutrisi yang penting untuk ada dalam menu MP ASI si Kecil. Oleh karena itu, sebaiknya ibu-ibu memilih bahan makanan menu MP ASI yang banyak mengandung zat besi seperti bayam, daging dan hati ayam atau sapi. Selain itu, dalam menu MP ASI si Kecil, Ibu-ibu juga bisa memberikan makanan yang mengandung lemak untuk menjadi salah satu sumber energi. Makanan yang mengandung mineral, vitamin, dan protein hewani juga harus diberikan pada menu MP ASI terutama yang mengandung zink dan vitamin A.” ucap Ibu Hena, ahli gizi Puskesmas Rancaekek.

Selain mengadakan penyuluhan mengenai meningkatkan nutrisi pada stunting, Tim KKN Kelompok 08 mengadakan sesi tanya jawab sebelum melakukan penyuluhan kepada seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan masyarakat desa Rancaekek Kulon. Namun hasil dari sesi Tanya jawab sebagian dari ibu-ibu belum mengetahui tentang tunting. Setelah melaksanakan penyuluhan, kami melakukan sesi tanya jawab kembali tentang apa yang telah kami sampaikan untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai stunting atau tidak.

Dalam melakukan sesi tanya jawab kami menanyakan apa itu stunting, makanan apa saja yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan angka stunting, nutrisi apa saja yang penting untuk mencegah stunting.  Setelah dilakukan sesi tanya jawab masyarakat paham betul apa itu stunting, nutrisi apa saja yang baik dikonsumsi dan bagaimana pencegahan penanganan stunting. Dapat disimpulkan adanya peningkatan pengetahuan setelah diadakan penyuluhan serta adanya pemahaman masyarakat Desa Rancaekek Kulon mengenai stunting.

Penerimaan Mahasiswa Baru UBK Gelombang6





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »