Ibu-ibu di Desa Bojongmangu Antusias Ikut Workshop Digital Marketing dan Foto Produk



PAMEUNGPEUK, TRIBUNJABAR.ID – Puluhan ibu-ibu di Desa Bojongmanggu, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, yang tergabung dalam anggota PKK sekaligus Kelompok Tani Wanita Melati Sorgum, antusias mengikuti Workshop Pelatihan Digital Marketing dan Foto Produk yang digelar di halaman belakang rumah Kepala Desa Bojongmanggu, belum lama ini.

Antusiasme peserta terlihat dari jumlah kekompakkan kehadiran Kelompok Tani Wanita yang hampir seluruhnya mengikuti rangkaian workshop. Terlihat juga dari keseriusan mereka dalam memerhatikan pemateri untuk mengembangkan potensi diri dalam memasarkan produk Abah Sorgum.

Keingintahuan para peserta terkait digital marketing tergambar dari sejumlah pertanyaan yang mereka ajukan. Seperti yang dilontarkan Neneng Supriantingsih, pemilik brand Abah Sorgum. Ia bertanya mengenai cara membaca pangsa pasar produknya di Tangerang. Ini, ujarnya, sangat penting, mengingat brand Abah Sorgum juga sudah merambah ke wilayah Tanggerang.

Diskusi antarpeserta juga berlangsung ramai. Seperti pada kelompok foto produk. Baik ibu-ibu maupun anak-anak muda sangat antusias dalam memerhatikan pemateri, mengulik model jepretan gambar, dan mengatur kesesuaian preset yang cocok dalam objek gambar yang telah mereka ambil.

Dalam kelompok pemasaran digitalisasi juga, para peserta juga sibuk bertanya-tanya dan melakukan praktik dalam pemasaran produk melalui media sosial.

Workshop yang mengusung tema Pemanfaatan Digital untuk Meningkatkan Branding Sorgum di Desa Bojongmanggu ini digelar para dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Bandung sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ( PKM ).

Workshop mengadirkan dua pemateri, yakni Ulfa Yuniati M.Si dengan paparannya mengenai Pemanfaatan Media Sosial dalam Memasarkan Produk Digitalisasi, serta Endrian Kurniadi M.Ikom yang membawakan materi Pentingnya Foto Produk dalam Pemasaran Digitalisasi. Keduanya dosen di Prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung.

Ulfa mengatakan sangat penting memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produk. Pemanfaatan media sosial dalam pemasaran, ujarnya, membuat jangkauan produk yang dipasarkan menjadi lebih luas.

“Kita dapat mengetahui kriteria pembeli dan calon pembeli melalui platform media sosial. Hal itu bisa dilakukan karena kini sebanyak 68,9 persen populasi masyarakat Indonesia adalah pengguna media sosial,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Endrian Kurniadi. Namun, ujarnya, pemasaran berbasis digital harus juga ditunjang oleh foto-foto produk yang manarik.

Foto produk, ujar Endrian, menjadi salah satu strategi digital marketing yang sangat penting untuk menarik minat konsumen. Membuatnya, menurut Endrian, kini tak sulit.

“Ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk menambah kesan dramatis dalam foto produk ini,” ujarnya.

Para peserta mengaku sangat gembira dan terbantu dengan adanya workshop ini. Mereka berharap, dengan adanya worksop dan pendampingan ini produk sorgum mereka bisa lebih dikenal.

“Kandungan gizi pada sorgum ini sangat tinggi. Sorgum bisa menjadi alternatif pengganti nasi yang sehat bagi masyarakat Indonesia. Sorgum juga baik untuk balita yang mengalami stunting,” ujar Neneng Supriantingsih, peserta workshop. “Mudah-mudahan pemerintah juga segera melirik produk sorgum ini.” (*)





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »