TEMPO.CO, Jakarta – Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Fransiscus Welirang menyatakan perusahaannya siap mengembangkan mi instan berbahan dasar sorgum menyusul ancaman kelangkaan gandum. Sorgum merupakan tanaman lokal yang dianggap bisa menggantikan gandum.
“Kita dengan Pak Mentan SYL (Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo) memperbincangkan banyak hal. Tapi intinya bagaimana kita saat ini bisa mengembangkan bahan baku lokal seperti sorgum. Jadi, nanti ada program pengembangan tanaman sorgum bersama-sama,” kata Fransiscus dalam keterangannya, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Sorgum adalah tanaman berbentuk biji-bijian sereal yang memiliki manfaat sebagai pakan ternak, bahan dasar energi biodiesel, hingga bahan pangan. Wacana penanaman sorgum dalam jumlah besar muncul setelah sembilan negara mengungumkan menyetop sementara ekspor gandum di tengah gejolak geopolitik Rusia-Ukraina yang menyebabkan rantai pasok pangan terganggu.
Sembilan negara yang menutup keran ekspor gandum adalah Kazakhstan, Kirgizstan, India, Afghanistan, Aljazair, Serbia, dan Ukraina. Tersebab kondisi inilah Indonesia akhirnya mencari alternatif pengganti gandum bila stok komoditas itu terus menipis.
Fransiscus mengatakan Indofood mendukung upaya Kementerian Pertanian mengantisipasi krisis pangan global dengan mencari alternatif bahan baku lokal, seperti sorgum. Menurut dia, sorgum merupakan tanaman asli Indonesia yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan pangan nasional.
Adapun pengembangan sorgum berperan penting untuk mensubtitusi tepung terigu berbahan dasar gandum yang sampai saat ini masih bergantung pada impor. Sepanjang 2021, impor gandum Indonesia menembus 11,69 juta ton.
Fransiscus melanjutkan, Indofood akan melakukan proses pengolahan komoditas sorgum. Namun, ia berharap pemerintah, pada saat yang sama, juga bisa meningkatkan kapasitas produksi sorgum nasional.
“Pertanian dalam bidang budi daya dan kami dalam bidang prosesnya. Apalagi produk tepung ini kan berkembang terus, akan ada produk baru yang berkembang. Yang pasti inisiasinya dari Kementan,” katanya.
Recent Comments