TEMPO.CO, Jakarta – PT Bank Permata Tbk. (BNLI) menilai bahwa ketegangan geopolitik di Taiwan bisa berdampak bagi perekonomian Indonesia jika konfliknya terus berlanjut. Aktivitas perdagangan dengan Cina dan Amerika Serikat bisa terganjal jika konflik itu semakin memanas.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan bahwa Indonesia sudah merasakan dampak konflik geopolitik terhadap perekonomian, yakni dari naiknya harga komoditas, terutama energi dan pangan. Oleh karena itu, munculnya risiko baru di Taiwan patut diwaspadai dampaknya.
“Pada konflik Cina dan Amerika Serikat di Taiwan, jika ini bereskalasi lebih jauh lagi, maka ini akan semakin menambah efek negatif ke perekonomian,” ujar Josua kepada Bisnis, Jumat, 5 Agustus 2022.
Menurutnya, efek negatif berpotensi muncul karena Cina dan Amerika Serikat merupakan mitra dagang utama Indonesia. Lalu, Taiwan merupakan salah satu produsen utama semikonduktor di dunia, sehingga posisinya menjadi strategis dalam pusaran konflik.
Josua berpandangan bahwa bisa saja muncul potensi trade diversion yang menguntungkan Indonesia akibat meningkatnya restriksi perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat. Namun, hal itu perlu dikaji lebih jauh.
“Apalagi jika terjadi perang terbuka antara Cina dan Taiwan, hal ini justru kami perkirakan memiliki dampak lebih buruk, di tengah kelangkaan semikonduktor yang terjadi saat ini,” katanya.
Dia menilai bahwa pemerintah harus melakukan upaya ekstra dalam mengurangi ketergantungan bahan baku impor dari luar negeri. Selain itu, untuk mengantisipasi perlambatan dari sisi eksternal, pemerintah juga perlu mengupayakan kebijakan kontrasiklus melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Beberapa konflik geopolitik global saat ini, seperti perang Rusia-Ukraina, dan yang baru-baru ini terjadi antara Amerika Serikat dan Cina akibat kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat ke Taiwan, berpotensi mempengaruhi kinerja sisi eksternal Indonesia,” kata Josua.
Baca Juga: Cina Sebut Sering Komunikasi dengan Presiden Jokowi dan Luhut soal Kereta Cepat
Recent Comments