TEMPO.CO, Jakarta – PT PLN (Persero) memprediksi beban puncak listrik di Indonesia mencapai 34,2 gigawatt (GW) dengan total daya mampu pembangkit mencapai 45,1 GW saat perayaan Idul Adha 1443 Hijriyah.
“Kami siapkan pasokan energi primernya. Kami sudah cek, stokpile batu bara kami saat ini di atas 15 hari operasi. Untuk gas, khususnya untuk pasokan ke PLTGU dan stok BBM juga sudah dalam kondisi aman,” kata Direktur Utama PLN Persero Darmawan Prasodjo dalam keterangan di Jakarta, Sabtu 9 Juli 2022.
Kemudian, wilayah Sumatera dan Kalimantan memiliki daya mampu 9,1 GW dengan beban puncak Idul Adha mencapai 7,8 GW. Sementara itu, untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana), PLN juga menyiagakan pembangkit dengan daya mampu sebesar 5,2 GW dengan estimasi beban puncak saat Idul Adha sekitar 2,9 GW.
Perseroan juga menerjunkan 50.268 personel yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, dengan menerapkan sistem piket bagi petugas operasional selama 24 jam demi menjaga keandalan pasokan listrik.
Darmawan mengatakan tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit listrik untuk memastikan pasokan listrik aman, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 2.550 peralatan pendukung siaga seperti, unit uninterruptible power supply (UPS), genset maupun unit gardu bergerak (UGB), trafo mobile hingga kendaraan pendukung.
Dari sisi layanan pelanggan, PLN juga memastikan akan siap melayani kebutuhan pelanggan selama 24 jam karena PLN telah melakukan transformasi dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile, Yantek Mobile dan virtual command center (VCC) guna mendukung kinerja layanan pelanggan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Recent Comments