Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, doa bersama seluruh umat beragama di Indonesia ini menjadi pendukung dari setiap langkah dan upaya lahiriah demi membawa Indonesia menjadi lebih maju.
“Tentunya doa lintas agama, malam ini, menjadi sesuatu yang sangat penting. Karena memang, doa ini menjadi salah satu ikhtiar batiniah dari apa yang kami lakukan, selain upaya lahiriah yang selama ini mungkin sudah kami laksanakan bersama,” kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Kapolri: Teruslah bekerja ikhlas agar kian dicintai masyarakat
Baca juga: Kapolri jadikan kritik sebagai obat pahit tapi menyehatkan
Jenderal bintang empat itu menegaskan, upaya ikhtiar batiniah dan lahiriah ini harus terus berjalan beriringan di tengah terjadinya dinamika situasi global yang penuh dengan ketidakpastian setelah pandemi COVID-19, hingga konflik Rusia dan Ukraina.
“Mau tidak mau ini berdampak juga terhadap situasi yang akan berdampak terhadap krisis pangan dan energi,” ujar Sigit.
Menurut dia, upaya ikhtiar batiniah juga diperlukan guna menghadapi perkembangan situasi di dalam negeri dengan menjaga persatuan dan kesatuan, diperlukan sinergitas seluruh elemen masyarakat.
Berbagai bentuk ancaman, gangguan maupun permasalahan di Indonesia dapat dicegah dengan seluruh elemen bergandeng tangan. Ancaman dan permasalahan itu seperti pemilu, pilpres, pileg dan pilkada, serta meningkatnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Ini semua tentu butuh suatu suasana kebatinan untuk sama-sama bisa menjaga agar seluruh elemen bangsa, tokoh lintas agama, seluruh umat anak bangsa di Indonesia, bersatu untuk hadapi situasi yang ada,” kata Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri itu meyakini, dengan adanya seluruh upaya tersebut Indonesia akan tetap berjalan sesuai jalur menghadapi segala tantangan dengan mempersatukan dan mempererat kekuatan keberagaman, etnis dan budaya.
Menurut dia, kekuatan Bhinneka Tunggal Ika yang dimiliki bangsa ini, akan membawa Indonesia tumbuh dan mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
“Tentunya, terhadap hal-hal yang berdampak terhadap polarisasi, tadi kami minta untuk dihilangkan, seluruh elemen bangsa harus bersatu hadapi dan menyongsong Indonesia yang lebih baik,” kata Sigit.
Dalam kegiatan doa lintas agama dihadiri para tokoh agama masing-masing dan membacakan doa sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Di antaranya perwakilan Agama Islam dibacakan oleh Wakil Ketua PBNU KH Zulfa Musthafa, perwakilan Agama Protestan dibacakan oleh Pendeta Robert Hutapea, perwakilan Agama Khatolik dibacakan oleh Romo David Lerebulan, perwakilan Agama Hindu dibacakan oleh Krht Astono Chandra Dana.
Kemudian perwakilan Agama Buddha dibacakan oleh Bhikku Dhammasubbho Mahthera, perwakilan Agama Konghucu dibacakan oleh WS. Sunarta Hidayat, serta, tokoh lintas agama lainnya yang turut hadir dalam kegiatan doa bersama Mabes Polri yang berlangsung Jumat (1/7) malam di Lapangan Bhayangkara.
Baca juga: Kapolri: Perjuangan pahlawan penyemangat wujudkan Indonesia Emas
Baca juga: Polri berkomitmen gunakan uang negara secara transparan dan akuntabel
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Recent Posts
- New Typically Holidays brochure pays tribute to company founder
- Hyatt Discloses Exclusive Discussions with Playa Hotels & Resorts N.V.
- Scientists build tiny virtual reality goggles for mice | Science, Climate & Tech News
- The Travel Snob owner goes beyond call of duty to help client in resort
- Resep yang Paling Banyak Dicari di Google Indonesia Sepanjang 2024
Recent Comments