JawaPos.com – Anggota Komisi VI DR RI Harris Turino mengatakan, investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Telkom dan Telkomsel di Gojek Tokopedia (GoTo) sebagai langkah yang bisa dimengerti. Hal ini merupakan model bisnis sejalan dengan perkembangan dibidang teknologi.
“Kalau dilihat sebagai aksi korporasinya itu bagus, tidak ada yang salah, tidak ada yang melanggar hukum. Bahwa industri Telkom kan turun terus, sehingga dia harus geser model bisnisnya. Dari Telkom murni yang mengandalkan data dan voice ke arah data center melalui pembangunan data center, (kapasitas) 75 megawatt (MW), yang lain masuk bisnis digital,” kata Harris Turino kepada wartawan, Kamis (30/6).
Menurut Harris Turino, investasi Telkom dan Telkomsel ke GoTo merupakan salah satu strategi yang bisa dipahami secara teknis. Pihaknya mengaku menerima laporan keuangan, meski laporan tersebut bukan laporan yang resmi.
“Dari paparan secara teknis investasinya kita bisa mengerti. Bahwa investasi itu tujuannya apa serta kerugian yang terjadi pada 31 Maret, meskipun itu bukan laporan keuangan yang resmi, itu hanya triwulanan. Kalau lihat sekarang malah untung Rp 2,8 triliun. Jadi, nanti kalau mau lihat rugi atau untung, ada di 31 Desember,” jelas Harris.
“Laporan pasti kan tahunan laporannya. Kedua, fokus dari investasi ini bukan pada capital gain semata, tapi timbulnya satu sinergi dari Telkom melalui Telkomsel dengan GoTo. Yang menjadi konsen kami adalah bagaimana sinergi ini benar-benar bisa tercipta,” ucap Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.
Panja Investasi BUMN, lanjut Harris, dibentuk Komisi VI DPR RI untuk mengonfirmasi berbagai kemungkinan yang belakangan mendapatkan sorotan publik. Pihaknya juga menunggu perkembangan lanjutan sekaligus jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan Panja kepada Telkom Indonesia dan Telkomsel.
Recent Comments